Pengembang Arab Saudi Minat Investasi di Indonesia

Ketua Umum DPP REI Soelaeman Soemawinata
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi menyepakati beberapa komitmen kerja sama, termasuk di sektor infrastruktur, air minum, dan perumahan. Tidak hanya di sektor perumahan, sejumlah pengembang Arab Saudi juga menyatakan keseriusannya untuk berinvestasi di beberapa proyek properti di Indonesia.

PIK Siapkan Kawasan Pusat Gaya Hidup Ramah Lingkungan Usai Pandemi

Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata, seperti dikutip dari keterangannya, Rabu 8 Maret 2017, mengatakan, minat yang besar dari perusahaan properti asal Arab Saudi untuk berinvestasi di Indonesia, disampaikan perwakilan delegasi negara tersebut pada pertemuan yang digagas REI di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, Kamis pekan lalu.

“Bahkan, delegasi sangat antusias mempertanyakan mengenai prospek pasar, regulasi, dan ketentuan hukum kepemilikan properti bagi orang asing di Indonesia,” ujar Eman, panggilan akrab Soelaeman.

Viral Rumah Mpok Siti Dijual Murah Rp1 Juta, Ternyata Ini Alasannya!

Pertemuan bertajuk Indonesia-Arab Saudi Real Estate Business Forum itu dihadiri tujuh orang delegasi pengusaha Arab Saudi dan sekitar 40 anggota REI berlangsung penuh keakraban.

Selain Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, REI menjadi satu-satunya asosiasi perusahaan yang melakukan one on one meeting dengan delegasi Arab Saudi. Tampak hadir pula dalam pertemuan tersebut, Menteri BUMN RI periode 2004-2007 Sugiharto dan ekonom Christianto Wibisono.

Dukung Insentif PPN, Ciputra Jual Rumah Rp133 Juta Secara Virtual

Menurut Eman, REI dalam pertemuan itu, menyampaikan potensi pasar properti, terutama kebutuhan perumahan di Indonesia yang tinggi, selain ada pemaparan mengenai sejumlah proyek potensial milik anggota REI.

“Intinya, kami menawarkan mereka untuk masuk berinvestasi di sini, terutama di proyek-proyek milik anggota REI yang mereka minati,” kata dia.

Eman menjelaskan, ada banyak peluang investasi properti yang bisa dikembangkan di Indonesia. Tidak hanya didukung populasi penduduk yang sudah mencapai 260 juta jiwa, namun posisi Indonesia sekarang ini sebagai emerging market country, tentu sangat tepat untuk dijadikan sasaran investasi asing.

Karena padatnya waktu delegasi Arab Saudi, dalam pertemuan saat itu hanya sempat dipaparkan beberapa proyek properti antara lain The Anai Golf & Resort di Sumatera Barat, yang dikembangkan oleh PT Andalas Anai Permai International, sejumlah proyek properti milik PT Wika Realty dan juga proyek-proyek dari PT Perdana Gapuraprima Tbk.

Perumahan rakyat

Selain mempromosikan proyek properti potensial, Eman yang sangat memberikan perhatikan khusus pada pengembangan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) itu juga mempromosikan Program Sejuta Rumah (PSR) yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.

Menurut dia, PSR sangat penting demi merumahkan masyarakat, karena ada 11 juta lebih rakyat Indonesia yang belum memiliki rumah, dan 7,6 juta jiwa di antaranya belum menempati rumah yang layak huni.

“Saya juga mengajak pengusaha Arab Saudi untuk berinvestasi di sektor low cost housing, guna mendukung PSR yang sedang giat dilakukan pemerintah,” kata Eman.

Sebelumnya, dalam pertemuan bilateral di Istana Presiden di Bogor, pemerintah Indonesia sepakat untuk menerima kucuran dana US$1 miliar, atau setara Rp13 triliun dari Saudi Fund Development, guna pembangunan proyek infrastruktur, air minum, dan perumahan.  

Minat yang besar dari pengembang Arab Saudi salah satunya diungkapkan Nabil Y Kurashi, chairman PT Kuzu Internasional. Dia menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di Indonesia.

Meski diakui, ia mengharapkan adanya regulasi yang lebih jelas dan konkret, terutama menyangkut aturan kepemilikan properti bagi orang asing di Indonesia.

“Tadi kami mendengarkan penjelasan dan melihat langsung presentasi dari pengembang Indonesia mengenai besarnya potensi pasar di sini. Tidak hanya di sektor perumahan, namun juga properti pariwisata seperti hotel dan resort,” kata Nabil.

Dia juga berjanji akan mempromosikan berbagai investasi properti yang ditawarkan REI kepada pengembang lain di Arab Saudi. Beragam investasi akan kembali dibahas lebih lanjut setelah Konsil Arab Saudi-Indonesia sudah terbentuk.

Sementara itu, perwakilan delegasi Arab Saudi, Adil Abdul Manief Makki mengatakan, setelah adanya kesepakatan bisnis di antara kedua negara tersebut, nantinya akan dibentuk Konsil Bisnis Indonesia-Arab Saudi yang beranggotakan pengusaha dari kedua negara.

“Saya akan ikut terlibat langsung dalam konsil tersebut. Forum bisnis itu nanti bisa kami optimalisasikan sebagai sarana komunikasi bisnis antara pelaku usaha dari kedua negara, termasuk di sektor properti,” ungkap Adil, yang juga chairman of Hospitality Committee Kadin Jeddah.

Pertemuan delegasi Arab Saudi dengan REI juga dihadiri Saudi Real Estate Development House, Abdul Aziz A. Al Ohaly. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya