- Istimewa
VIVA.co.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menurunkan personel dan alat berat, untuk memulihkan jalur Bandung-Cirebon yang amblas pada Senin lalu, 6 Maret 2017.
Amblasnya jalan yang terjadi di KM CN 68+815 (Cijelag), Kampung Cireki, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang itu pun, kini sudah bisa dilalui kembali, walaupun masih dilakukan pembatasan bagi kendaraan-kendaraan yang melintas.
"Penanganan dilakukan dengan menimbun batuan agregat kelas B. Sejak kemarin sore, sudah dapat dilalui kendaraan roda empat, meskipun dengan pembatasan dan metode buka tutup jalan," kata Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI, Ditjen Bina Marga, Atyanto Busono, dalam keterangan tertulisnya, Rabu 8 Maret 2017.
Atyanto menduga, jalan ambles tersebut akibat tingginya intensitas curah hujan dan kondisi tanah yang labil pada area berlereng. Hal itu dinilainya menjadi penyebab tergerusnya badan jalan, sehingga mengakibatkan amblesan.
"Amblesan terjadi sepanjang 70 meter dengan kedalaman mencapai satu meter, dan mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas dari dua arah," kata Atyanto.
Jalur ini merupakan jalur utama dari Cirebon ke Bandung, atau sebaliknya, yang melewati Kadipaten dan Sumedang. Pengalihan arus lalu lintas pun dilakukan, dengan mengarahkan bus besar dari Bandung menuju Cirebon dan sebaliknya, melalui rute Bandung-Subang-Cijelag-Kadipaten-Cirebon.
"Atau, bisa juga melalui Tol Cikopo Palimanan (Cipali). Sedangkan bus atau kendaraan lebih kecil, dapat melalui jalur Wado," ujarnya.
Saat ini, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI, Ditjen Bina Marga, masih berada di lapangan untuk memastikan penanganan sementara pada jalan yang amblas itu bisa segera diselesaikan.
Kementerian PUPR menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan selama masa perbaikan berlangsung, dan mengimbau masyarakat untuk senantiasa mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan arahan petugas, serta berhati-hati dalam berkendara demi keselamatan bersama akibat masih adanya potensi terjadinya longsor. (asp)