Gaet Investor, Kalimantan Utara Permudah Izin Investasi

Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Irianto Lambrie.
Sumber :
  • M Yudha Prasetya/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Sebagai provinsi teranyar yang baru berumur tiga tahun sejak 2013, Provinsi Kalimantan Utara berupaya memaksimalkan promosi bagi semua potensi wilayahnya, untuk menarik minat investor.

Jangan Sampai Terjerat Pinjol, Ini Tips Kelola Keuangan Lebih Cerdas

Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie, mengaku punya cara jitu yang sudah disiapkan seperti misalnya memberikan kemudahan dalam hal perizinan.

Dia mengaku, jika pihaknya telah menyiapkan kebijakan penyederhanaan pengurusan perizinan, lewat revisi Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2014 tentang Pendelegasian Wewenang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu Pemprov Kalimantan Utara.

Gibran Bereskan Pekerjaan Wali Kota usai Putusan MK, Siapkan Investasi Kecerdasan Buatan

"Dalam waktu dekat akan selesai revisi. Untuk memudahkan lagi, kami sudah menyiapkan dokumen-dokumen perencanaan dan survei-survei awal di beberapa lokasi," kata Irianto di sebuah hotel kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 8 Maret 2017.

Namun, Irianto menjelaskan jika yang lebih penting disiapkan sesegera mungkin ialah perubahan kinerja birokrasi jajarannya, baik di Pemprov maupun di lingkup Pemkab.

Bos Indodax Ungkap Langkah Krusial agar Cuan Kelola Aset Kripto

Sebab menurutnya, tanpa didukung pola kerja birokrat yang berorientasi kerja, hal itu akan menghambat investor menanamkan modalnya.

"Makanya kami undang Bupati dan Wali Kota agar kita satu pemahaman, bagaimana investasi ini benar-benar bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi. Masyarakat akan diuntungkan, kesempatan kerja sangat terbuka lebar, daerah sejahtera, dan infrastruktur juga terbangun memadai," ujarnya.

Siapkan Program

Selain perizinan, Kaltara juga menawarkan sejumlah program yang bisa diadopsi melakukan Kementerian Pertanian yaitu berupa program pembenihan sapi-kerbau, kambing-domba, dan pengembangan lahan padi serta jagung.

Staf Ahli Bidang Investasi Pertanian Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro menjelaskan, khusus untuk pengembangan lahan padi dan jagung, dibutuhkan para investor baru untuk mengembangkannya.

"Kalau untuk saker (sapi-kerbau) satu kepala keluarga itu bisa dapat lima, atau untuk kado (kambing-domba) bisa dapat 20. Kalau dalam satu kelompok terdapat 20 orang, maka akan memiliki 100 ekor, dan hasil produksinya bisa dimanfaatkan ekspor," kata Syukur.

Syukur menjelaskan, pada program saker dan kado ini Pemprov Kaltara bisa menggunakan anggaran dana desa, dan pakannya bisa menggunakan limbah dari lahan padi dan jagung.

Bahkan menurutnya, limbah dari program peternakan yang ditawarkan itu juga bisa memberikan manfaat banyak bagi masyarakat, seperti misalnya limbah urin yang bisa dijadikan pupuk cair, dan limbah kotoran yang bisa dijadikan biogas sebelum menjadi pupuk kandang.

Sedangkan untuk pengembangan padi dan jagung, Syukur mengungkapkan jika sektor ini juga membutuhkan investor. Sebab, potensi luas lahan pertanian di Kaltara mencapai luas 682 hektare, yang tersebar di 4 kabupaten/kota seperti di Malinau 168 ribu hektare, Bulungan 159 ribu hektare, Nunukan 318 ribu hektare, dan Tana Tidung 36 ribu hektare.

"Kalau padi dan jagung itu ditawarkan ke investor, kami usulkan dengan membentuk inti plasma. Ada beberapa investor yang tertarik. Jadi di luar lahan untuk fasilitas umum dan sawit, dan bisa dimanfaatkan, itu bisa di tawarkan ke investor," ujarnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya