Lahan untuk Tol Semarang-Batang Harus Tuntas Sebelum Lebaran

Tim pekerja sedang membangun salah satu ruas jalan tol Trans-Jawa.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menargetkan pembebasan lahan untuk proyek tol Semarang-Batang akan selesai sebelum Lebaran 2017. Ini agar saat arus mudik Lebaran nanti jalur tol itu bisa dipakai oleh para pemudik, walau belum disempurnakan.

Siap-siap Tarif Tol Dalam Kota Resmi Naik Besok, Ini Rinciannya

"Target tol Semarang-Batang sudah diminta oleh Pak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat agar secara fungsional beres pada Lebaran ini, " kata Ganjar, Kamis 9 Maret 2017.

Pemerintah provinsi Jateng kini turut membantu upaya pembebasan lahan. Seluruh problem pembebasan, seperti tanah warga, aset Pemprov Jateng, tanah wakaf hingga tanah milik BUMN sudah beres secara keseluruhan.  

Sri Mulyani Ungkap 'Kontraksi Dalam' Belanja Modal Januari 2022

"Prosesnya lancar ya, maka kita pantau itu untuk dipakai saat lebaran. Insha Allah selesai, tapi selesainya fungsional. Belum jadi tol yang jadi. Targetnyan bisa dilewati, " ujarnya.

Sebelum Lebaran nanti, Ganjar bersama jajarannya juga akan mengecek jalur tol yang siap dilewati pemudik tersebut dengan bersepeda. Ia memastikan secara fisik tol Semarang-Batang selesai 60 persen sebelum lebaran. 

Daftar 12 Ruas Jalan Tol Baru yang Diresmikan 2021

Satu Lajur

Secara terpisah, Kepala Bidang Pendanaan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Arif Haryono, mengatakan, jalan tol Trans Jawa, khusus ruas Batang-Semarang dipastikan bisa dilalui saat arus mudik Lebaran 2017. Namun fungsional hanya bisa dilalui satu lajur saat arus mudik.

"Artinya tol tersebut dilalui tanpa pengenaan tarif alias gratis. Jadi difungsikan satu lajur saja untuk mengurai kemacetan lalu lintas di Pantura, " kata Arif.

Ia menyebut, tol Batang-Semarang sendiri terdiri dari lima seksi. Dari lima seksi itu, pengadaan lahannya cukup bervariatif. Untuk Seksi I sudah 100 persen, seksi II mencapai 94 persen, seksi II sudah 46,09 persen, seksi IV sudah 33,27 persen dan seksi V di kawasan Semarang mencapai 94 persen.

Untuk total biaya pengadaan lahan ruas Semarang-Batang, BPJT menggelontorkan total Rp5,8 triliiun untuk kurang lebih 75 kilometer ruas tol tersebut. Pada proses awal, kata Arif, biaya pengadaan lahan ruas Semarang-Batang hanya Rp4,7 triliun saja yang bersumber dari Anggaran Pembangunan Belanja Negara (APBN).

Namun seiring perjalanannya biaya itu kian bertambah seiring kebutuhan luasan lahan yang diperlukan. Maka pihaknya kini masih mempersiapkan penandatanganan amandemen biaya. Di mana anggaran dari semula Rp4,7 triliun menjadi Rp5,8 triliun. 

"Ini sudah 100 persen, kalau kurang kita tambah lagi. Sekarang dihitung lagi setelah 70 persen tanahnya, tapi masih kurang menjadi Rp5,8 triliun, " tutur dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya