Alasan Harga Minyak Mentah Bisa Tembus US$60 per Barel

Ilustrasi pengeboran minyak.
Sumber :
  • reuters

VIVA.co.id – Pekan lalu, menjadi minggu yang bermasalah untuk harga minyak. Sebab, harganya merosot hingga di bawah US$50 per barel, melewati ambang batas harga yang diproyeksikan untuk pertama kalinya tahun ini. 

SKK Migas Pantau Ketat Dampak Konflik Hamas-Israel ke Sektor Hulu Migas Indonesia

Namun, analis geopolitik di Aspek Energi, Richard Mallison berpendapat, harga minyak bisa melompat hingga US$60 per barel, apabila negara-negara pengekspor minyak yang tergabung dengan OPEC memutuskan untuk memperpanjang kebijakan pemotongan pasokan global. 

"Jika OPEC sepakat, kita bisa melihat harga minyak di atas US$60 sebelum akhir tahun ini,” ujarnya dikutip dari CNBC, senin 13 Maret 2017.  

Harga Minyak Dunia Mulai Mendidih Akibat Perang Israel Vs Hamas

Harga minyak turun signifikan pada pekan lalu. E-Energy Information Administration mengatakan, persediaan Amerika Serikat, naik 8,2 barel pekan lalu. 

Tetapi, penurunan harga itu dinilai lebih terpengaruh oleh komentar Menteri Energi Arab Saudi, Khalid al-Falih. 

Menteri ESDM Sebut Harga Pertamax Bakal Naik Lagi, Masyarakat Bisa Balik ke Pertalite

"Dia mengatakan, tidak bisa menjamin bahwa OPEC akan melanjutkan kesepakatan pengurangan produksi untuk semester kedua tahun ini," tambahnya. 

Harga minyak mentah patokan internasional Brent, merosot di bawah US$52 per barel akhir pekan lalu. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) anjlok ke angka US$49,5 per barel. (asp)

BBM jenis Pertalite di SPBU Abdul Muis, Jakarta

Antisipasi Dampak Konflik Palestina-Israel, Pemerintah Kaji Harga Pertalite Sesuai Jenis Kendaraan

Pemerintah akan mengatur detail kriteria kendaraan yang dapat mengisi Pertalite, dan juga tengah mengkaji untuk membuat perbedaan harga Pertalite sesuai jenis kendaraan.

img_title
VIVA.co.id
18 Oktober 2023