- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA.co.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menggelar acara '11th Natural Gas Vehicle & Infrastructure Indonesia Forum and Exhibition', yang diadakan mulai 13-14 Maret.
Acara yang bertujuan kampanye pemanfaatan gas alam -khususnya CNG- sebagai bahan bakar kendaraan bermotor ini, turut bekerja sama dengan PGN, Pertamina, Asia Pacificif Natural Gas Vehicle Association (ANGVA) dan Asosiasi Pengusaha CNG Indonesia (APCNGI ).
Dalam pembukaan acara, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menjelaskan betapa pentingnya upaya pengkonversian bahan bakar minyak ke gas, melihat pertumbuhan sektor transportasi sudah dua kali lipat dibanding pertumbuhan ekonomi Indonesia per tahunnya.
"Pertumbuhan dari transportasi kita 13 persen per tahun, sementara pertumbuhan ekonomi hanya 5,1 persen sampai 5,2 persen. Artinya, pertumbuhan kendaraan sudah dua kali lipat dari perekonomian kita," kata Arcandra di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin, 13 Maret 2017.
Ia mengaku, berdasarkan data yang dimiliki pihaknya, porsi terbesar penggunaan BBM di Indonesia adalah untuk transportasi, kemudian listrik, dan kebutuhan rumah tangga.
Oleh karenanya, dia menilai jika program konversi BBM menjadi BBG, merupakan langkah prioritas yang harus dikejar oleh pemerintah, kementerian dan lembaga, serta seluruh stakeholder terkait di dalam sektor angkutan dan transportasi.
"Jadi transportasi adalah pemegang konsumsi terbesar BBM yang ada. Ini sinyal bahwa kebutuhan BBM di mana 13 persennya didominasi oleh kebutuhan transportasi, maka fokus kita untuk menjadikan atau mengonversi BBM menjadi BBG adalah sebuah prioritas," ujarnya.
Usai memberikan sambutan, Arcandra kemudian mengecek sejumlah kendaraan, dari beberapa tipe mobil hingga bajaj yang sudah memakai mesin berbahan bakar gas.