Jokowi Ajak Korea Selatan Investasi di Sektor Pariwisata RI

Presiden Joko Widodo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/IORA Summit 2017/Rosa Panggabean

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Indonesia-Korea Business Summit 2017, yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa 14 Maret 2017. Kehadiran kepala negara dalam pagelaran tersebut untuk mempromosikan peluang investasi di Indonesia.

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

Dalam sambutannya di depan konglomerat asal Korea, Kepala Negara mengajak para investor untuk kembali membuka peluang investasi di sektor industri pariwisata dan kreatif. Kedua sektor tersebut, saat ini memang tengah gencar dipromosikan oleh pemerintah.

"Saya ingin mengundang Anda, untuk mengambil langkah berikutnya ke industri kreatif dan pariwisata industri kami," kata Jokowi, sapaan akrab Presiden.

Jangan Sampai Terjerat Pinjol, Ini Tips Kelola Keuangan Lebih Cerdas

Dalam perhelatan ini, perwakilan perusahaan Korea yang hadir adalah Korean Air, Hyundai Motor Grup, sampai dengan CJ Group. Sementara Jokowi, ditemani oleh Menteri ekonomi kabinet kerja diantaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. 

Sebagai negara kepulauan terbesar, Jokowi mengatakan, potensi pariwisata nasional masih sangat menggiurkan. Apalagi, pemerintah telah membuka peluang bagi investor, dengan menawarkan 10 'Bali' baru sebagai salah cara memperkuat konektivitas antar pulau.

Kejuaraan Golf Internasional, Pj Gubernur Sumut Optimis Jadi Ajang Pembinaan Atlet

"Korea sudah nomor tiga investor terbesar di Indonesia. Perusahaan Korea yang membuat kontribusi sangat besar untuk industri dasar, sektor baja, petrokimia, dan menyerap lebih dari 900 ribu tenaga kerja Indonesia," katanya.

Jokowi menyadari, kegiatan ekonomi di tengah ketidakpastian global telah berubah drastis. Maka dari itu, Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengajak para investor asal Korea, untuk maju bersama dalam mengarungi perubahan ekonomi itu.

"Kami bermaksud mengembangkan industri lebih maju. Kami ingin berjalan bersama Anda semua," ujarnya.

Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat sepanjang 2016 realisasi investasi Korea Selatan mencapai US$1,06 miliar dengan 2.996 proyek investasi. Korea Selatan ada di urutan ke sembilan negara penanam modal terbesar RI di atas Mauritius yang tanamkan investasi sebesar US$576,5 juta dengan 250 proyek investasi. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya