The Fed Naikkan Suku Bunga, Bursa Asia Belum Antusias

Pengendara sepeda di depan papan Bursa Saham Tokyo.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Indeks harga saham di sebagian besar bursa utama Asia Pasifik melemah pada pembukaan perdagangan pagi ini. Ini bertolak belakang dengan Wall Street, yang ditutup menguat pada Rabu waktu Amerika Serikat, karena kenaikan suku bunga bank sentral AS (The Fed). 

Rupiah Melemah Tertekan Keputusan The Fed

Dilansir dari CNBC, Kamis 16 Maret 2017, indeks Nikkei 225 Jepang, turun 0,45 persen karena sedikit melemahnya penguatan yen terhadap dolar AS. 

Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,36 persen. terdorong sentimen positif dari upaya pemerintah setempat memecahkan krisis listrik yang terjadi. Investasi sebesar 2 miliar Australia akan digelontorkan untuk memperluas Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Snowy Mountains.

Aktivitas Ekonomi China dan Penyataan The Fed Buat Rupiah Perkasa

Berenang ke selat Korea, indeks Kospi di Korea Selatan naik 1.05 persen di awal perdagangan. Sementara itu, investor di Jepang dan Indonesia menantikan kebijakan moneter bank sentral kedua negara merespons kebijakan The Fed. 

Seperti diketahui, Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran target 0,75 persen dan 1 persen. Kenaikan suku bunga muncul di tengah meningkatnya keyakinan bahwa ekonomi negara paman sam itu siap untuk tumbuh lebih besar. 

Harga Emas Hari Ini 16 Juni 2020: Global Stagnan, Antam Loyo Rp4.000

Di pasar komoditas kawasan Asia, harga minyak mentah berjangka Brent naik 0,66 persen menjadi US$52,15 per barel, dan minyak mentah AS naik 0,57 persen menjadi US$49,14 per barel. (ren)

ilustrasi suku bunga bank

The Fed Diproyeksi Pangkas Suku Bunga pada Semester II, Apa Dampaknya ke RI?

Senior Portfolio Manager Equity MAMI Samuel Kesuma membeberkan, dampak pemangkasan suku bunga the Fed atau Fed Fund Rate (FFR) terhadap Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
22 Februari 2024