PP Kantongi Kontrak Rp5,1 Priliun Proyek Infrastruktur

PT Pembangunan Perumahan Tbk (PP)
Sumber :

VIVA.co.id – PT Pembangunan Perumahan Tbk, mencatat hingga pertengahan Maret tahun ini, perseroan telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp5,1 triliun. Angka tersebut, mengalami peningkatan 20 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya..

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat

"Kontrak baru perseroan, sampai dengan pertengahan Maret 2017, telah mencapai 12,5 persen dari total target yang ditetapkan oleh perseroan sepanjang tahun ini, yaitu sebesar Rp40,62 triliun," ujar Direktur Utama PT PP Tumiyana di kantor pusat PTPP, Jakarta, Kamis 16 Maret 2017.

Ia menjelaskan, program spesialisasi yang mulai diterapkan oleh perseroan akan memperkuat kemampuan perseroan untuk melaksanakan proyek-proyeknya, sehingga dapat mencapai sasaran target.

Jokowi: Jalan Inpres Gorontalo Penting untuk Tingkatkan Konektivitas Daerah

Tumiyana juga menyampaikan, pihaknya pun turun mendukung proyek percepatan infrastruktur pemerintah. Hal ini terlihat, dari deretan perolehan proyek jalan tol antara lain tol Cisumdawu, tol Tangerang - Merak dan beberapa proyek besar lainnya yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) atau tenaga angin Tolo 72 Mega Watt (MW), PLTMG Bangkanai - 2 150 MW, Universitas Syiah Kuala Aceh dan Proyek Rusun Nagrek.

Sebagai catatan, hingga minggu ketiga Januari 2017, PTPP telah mengantongi kontrak baru senilai Rp4,3 triliun sampai dengan pekan ketiga Januari 2017. Perolehan kontrak naik sekitar 306 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,1 triliun.

Empat Alasan Utama Publik Puas dengan Kinerja Jokowi, Menurut Survei Indikator

Menurut Tumiyana beberapa proyek yang berhasil diraih oleh perseroan ialah paket rekonstruksi atau peningkatan struktur Jalan Karangnongko- Wangon senilai sekitar Rp1,19 triliun, Jalan Tol Cisumdawu senilai sekitar Rp1,5 triliun, dan Bangkanai GT/GE Power Plant Stage 2 140 MW di Kalimantan Tengah senilai sekitar Rp1,7 triliun.

"Pencapaian ini masih belum termasuk kontrak baru yang diraih oleh entitas-entitas anak perseroan," kata Tumiyana.

Di 2017, perseroan menargetkan pertumbuhan kontrak baru sekitar 25 persen dari tahun lalu, yaitu sebesar Rp40 triliun. Perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang konstruksi ini optimistis dapat merealisasikan target kontrak baru tersebut, karena gencarnya proyek-proyek infrastruktur yang tengah digalakkan oleh pemerintah. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya