Khawatir Stok Minyak AS Melimpah, Harga Minyak Tergelincir

Ladang minyak
Sumber :
  • CNBC

VIVA.co.id – Harga minyak tergelincir pada Senin atau Selasa waktu Indonesia barat, 21 Maret 2017. Meskipun berita yang menyatakan bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak atau OPEC mendukung perpanjangan kontrak enam bulan untuk memangkas produksi karena investor khawatir terhadap pertumbuhan produksi minyak AS.

Hari Terburuk Harga Minyak Sejak Pandemi, Dunia Resah

Dilansir dari laman CNBC, hari ini, harga minyak patokan dunia, Brent, berada di angka US$51,63 per barel, turun 13 sen. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) terus mengalami kerugian dengan harga turun 56 sen menjadi US$48,22 per barel.

Brent sempat melonjak ke wilayah positif, tetapi beringsut kembali turun lagi, setelah sumber di OPEC mengatakan organisasi ini sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang pemangkasan produksi ke dalam paruh kedua 2017.

Harga Minyak Dunia Sempat Tembus Rekor US$130 per Barel

Analis mengatakan investor cenderung spekulatif untuk mengurangi posisi bullish, berkat optimisme di kalangan produsen AS yang terus meningkatkan aktivitas pengeboran, yang sebagian dalam upaya mengimbangi upaya OPEC mengurangi pasokan.

"Saya pikir minyak masih bereaksi," kata John Kilduff, Mitra Again Capital di New York. Produksi AS tumbuh di tengah kekhawatiran tentang efektivitas kesepakatan antara anggota OPEC dan produsen lainnya. (ase)

Harga Minyak WTI Tembus US$116,5 per Barel, Level Tertinggi Sejak 2008
Ladang minyak/Ilustrasi.

Harga Minyak Jatuh Dipicu Harapan Kemajuan Negosiasi Rusia-Ukraina

Harga minyak jatuh lebih dari lima persen ke level terendah dalam hampir dua minggu pada akhir perdagangan Senin.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022