Mendag Ajak Pemda Amankan Harga Pangan Jelang Puasa

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito saat meninjau suatu pasar.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Romys Binekasri

VIVA.co.id – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita hari ini, mengundang beberapa Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan se-Indonesia. Undangan tersebut untuk membahas persiapan ketersediaan bahan pokok pangan selama bulan puasa dan Ramadan, yang kurang lebih akan berlangsung dua bulan lagi. 

Usai Minyak Goreng dan Kedelai, Kini Harga Daging Sapi Merangkak Naik

Pada pertemuan tersebut Enggar menekankan Kadisperindag dapat mengawal, bekerja sama dengan Pemerintah Pusat, memastikan ketersediaan barang dan stabilitas harga berbagai komoditas bahan pangan. 

Ia menyatakan, untuk semua pihak terkait, ditekankan untuk dapat pantau ketersediaan dan stabilitas harga khususnya untuk bulan puasa mulai H-14 hingga H+2.

Meroketnya Harga Pangan Buat Nilai Tukar Petani Desember 2021 Naik

"Saya akan ketatkan, pantau mulai H-14. Tidak lagi, H-7 baru pantau. Itu kami akan lakukan hingga H+2 Ramadan," ujar Enggar di Kantor Kementerian Perdagangan Jakarta pada Rabu 22 Maret 2017.

Ada pun, ia menekankan, Kadisperindag untuk mengawal pemotongan rantai pasok yang menjadi perhatian intens. Rantai distribusi pasokan bahan pangan dari basis produksi ke konsumen (end user) selama ini ia katakan bisa mencapai 6-7 rantai. 

Airlangga: Harga Pangan yang Naik Akhir Tahun Untungkan Petani

Hal itu terjadi, karena ada ketidakefektifan tata niaga, yang mana dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk mencari untung sepihak dan kurang hadirnya pihak Pemerintah untuk memantau, alhasil tengkulak yang memfasilitasinya. 

"Pak Menteri Pertanian temukan kirim beras dari Jakarta ke Sumatera, tetapi Sumatera kirim juga ke sini. Jadi, bolak balik. Kenapa enggak basis produksi beras di Jawa Barat, seperti Indramayu masuk langsung saja ke Jakarta. Nah, kita akan kurangi itu, kurangi potensi penyimpangan dan kecurangan lain," ungkapnya. 

Terkait penyederhanaan mata rantai telah pihaknya koordinasikan dengan kementerian terkait khususnya untuk selama puasa dan Ramadan. 

Kementerian Perhubungan dan Kapolri terkait koordinasi pengiriman pasokan, mengingat akan ada tutup buka jalur distribusi nantinya seperti yang sudah-sudah. Ada pun, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk terkait koordinasi kelayakan jalan distribusi. 

"Jadi, kami mohon sejak awal sebelum puasa pastikan jumlah barang di Provinsi, Kabupaten/Kota cukup dalam satu bulan. Dan, proyeksi dalam pola pengiriman. Itu nantinya yang akan dikomunikasikan dengan pusat. Berapa stok, berapa putaran per hari, per bulan, dan perkembangannya," jelasnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya