Stok Pangan Dikawal Secara Dini, Inflasi 2017 Aman

Beras.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Kementerian Perdagangan mengambil langkah konsolidasi dini untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan saat Ramadan. Hal tersebut, diharapkan dapat sejalan untuk menekan inflasi dari bahan pangan yang mudah bergejolak, atau volatile food

Memotret Lonjakan Harga di Hari Raya Idul Fitri

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, dengan target inflasi empat plus minus satu persen tahun ini, pihaknya optimistis cara menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan secara dini dapat menekan inflasi volatile food 2017 berada di bawah lima persen.

"Kami bertekad menjaga agar inflasi 2017 dapat sesuai target," ujarnya di Kantor Kementerian Perdagangan Jakarta pada Rabu, 22 Maret 2017.

Usai Minyak Goreng dan Kedelai, Kini Harga Daging Sapi Merangkak Naik

Kemudian, Enggar mengungkapkan, dalam lima tahun terakhir (2012-2016), inflasi mencapai titik tertinggi dimulai saat puasa dan Lebaran, tahun ajaran baru, Natal, dan Tahun Baru. 

Sementara itu, inflasi volatile food tertinggi dicapai pada Juli 2013 sebesar 3,29 persen dengan inflasi nasional sebesar 8,38 persen dan Desember 2014 sebesar 2,46 persen dengan inflasi nasional 8,36 persen. 

Suku Bunga Acuan AS Agresif, Rupiah Dibayangi Pelemahan

Menurutnya, tingkat inflasi yang terjaga sangat penting dalam menjaga stabilitas dan gerak ekonomi suatu bangsa, karena inflasi yang tinggi akan mengurangi kepercayaan investor, meningkatkan biaya produksi bagi dunia usaha, mengurangi daya saing produk ekspor, dan meningkatnya suku bunga perbankan. 

"Untuk itu, Kemendag akan berupaya optimal menjaga tingkat inflasi di bawah lima persen," ucapnya. (asp)

Ilustrasi Telur Ayam.

Agustus 2022 Indonesia Deflasi, Tapi Ada Komoditas Penyumbang Inflasi

BPS mencatat deflasi pada Agustus tetapi ada komoditas penyumbang inflasi, yaitu beras dan telur, Pemerintah perlu melakukan upaya agar inflasi tidak terjadi.

img_title
VIVA.co.id
3 September 2022