Menhub Budi Sebut Diskon-diskon Taksi Online Tidak Sehat

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

VIVA.co.id – Kementerian Perhubungan menyampaikan, terkait perang tarif yang saat ini tengah diperdebatkan, khususnya transportasi online, ternyata belum memenuhi satu dari tiga aspek dalam industri transportasi Tanah Air.

Vinfast Jadi Armada Andalan Taksi Online

Seperti diketahui, Kemenhub telah merevisi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun 2016. Salah satu poin dalam beleid tersebut, juga akan mengatur batas atas dan bawah tarif taksi online yang berlaku pada awal April mendatang.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi merincikan, dalam mengatur industri transportasi Tanah Air terdapat tiga aspek yang harus diperhatikan, di antaranya faktor keselamatan, pelayanan, dan kesetaraan. Menurutnya, adanya taksi online belum terpenuhi aspek kesetaraan.

Motif Sopir Taksi Online Peras Rp 100 Juta Penumpangnya, Kebelet Nikah Belum Ada Biaya

Budi memandang, saat ini terdapat iklim yang kurang sehat dari segi kompetisi. Hal yang dimaksud terkait dengan diskon harga tarif. 

"Kesetaraan ini adalah kesetaraan opertor dan kesetaraan konsumen juga. Sekarang ini, ada iklim kurang sehat kompetisi, dengan melakukan suatu diskon dan lain-lain. Ini kan, membuat struktur pembiayaan, atau struktur investasi tidak baik," ujarnya di Ritz Carlton, SCBD, Jakarta, Rabu 22 Maret 2017.

Top Trending: Kisah Nyata Konser Ghaib hingga 3 Personel Polsek Main Kartu

Budi berharap, keberadaan taksi online diharapkan tidak mendominasi pasar secara menyeluruh. Sehingga, bisa memberikan kesempatan kepada operator taksi konvensional berkembang.

Namun, Budi mengingatkan, agar taksi konvensional pun harus melakukan inovasi untuk kenyamanan konsumen seperi hal yang dirasakan konsumen ketika menggunakan transportasi online.

"Apakah, dia jadi online juga, apakah servis bagus, sehingga konsumen merasakan tambahan. Satu konsep besar, satu sisi operator lebih baik, tidak masalah. Kedua, masyarakat diuntungkan. Sekarang dapat diskon, itu sesaat tidak akan perang tarif berlaku terus," tuturnya.

Budi menambahkan, perubahan tarif tidak hanya terjadi pada taksi online, tetapi juga taksi konvensional. Untuk terciptanya kesetaraan, maka tarif taksi online juga akan diturunkan. Penentuan tarif tersebut, nantinya akan diserahkan pada pemerintah daerah yang akan turut mengawasi.

"(Perubahan tarif) dua-duanya. Kalau saya lihat, online naik sedikit, karena agar tidak perang tarif. Konvensional ada reduksi," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya