OJK Sebut Ada Perubahan Tren Layanan Perbankan

Gedung Otoritas Jasa Keuangan.
Sumber :
  • Raden Jihad Akbar / VIVA.co.id

VIVA.co.id – Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mencatat ada beberapa tren bisnis dan layanan perbankan pada 2017 yang akan berubah. Perubahan terjadi akan dipengaruhi oleh kebutuhan nasabah, perkembangan teknologi, dan untuk memenuhi standar regulasi.

Gara-gara Hal Ini, Nasabah Loyal BTN Meningkat 222 Persen

Kepala Departemen Pengembangan Pengawasan dan Manajemen Krisis OJK, Sukarela Batunanggar menyebutkan bahwa perubahan pertama yang signifikan adalah pergeseran layanan perbankan, dari kantor perbankan menjadi layanan elektronik.

Kondisi itu tidak terlepas dari digitalisasi yang mengambil peranan besar, yaitu adanya e-banking yang prinsipnya anytime dan anywhere. Melalui layanan itu, kunjungan ke kantor cabang akan berkurang.

Laba Bersih BTN 2021 Naik 48,3 Persen, NPL Turun

"Selain itu, karena mahalnya biaya investasi membuka kantor cabang," kata Sukarela di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Kamis, 23 Maret 2017.

Tren selanjutnya, adalah integrasi perbankan yang one stop service untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Ia mengatakan, pemenuhan kebutuhan yang efisien dan efektif saat ini telah menjadi tuntutan.

Kinerja BTN Lampaui Industri Perbankan Kala Pandemi karena Ini

"Nasabah menghendaki seluruh kebutuhan jasa keuangan dapat disediakan oleh perbankan, meliputi tabungan, investasi, kredit, asuransi, transaksi, dan lain-lain," ujarnya.

Lalu, ada tren cross border banking, yaitu transaksi perbankan internasional lintas batas, yang menjadi tantangan bagi regulasi dan pengawasan. Oleh karena itu, akan muncul tren penguatan bank sistematik dan stabilitas sistem keuangan, termasuk perbankan.

Terakhir, tren yang diperhitungkan akan timbul adalah pemenuhan regulasi Basel III untuk memenuhi tambahan modal sebagai penyangga (buffer).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya