Generasi Milenial Perlu Edukasi untuk Sadar Beli Properti

Ilustrasi properti.
Sumber :
  • Forbes

VIVA.co.id – Jumlah angkatan kerja di Indonesia berumur 27 hingga 37 tahun, diperkirakan mencapai 22,5 juta orang. Angka yang besar tersebut saat ini, lebih dikenal sebagai generasi milenial yang sangat prospektif bagi ekonomi nasional dan sangat potensial bagi pasar properti nasional.

Komunitas Orang Papua di Yogyakarta Dukung Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

Pengamat Industri Properti Alvin Andronicus mengatakan, besarnya jumlah generasi milenial tersebut, tentunya harus dimanfaatkan para pelaku industri properti di Indonesia untuk lebih mengedukasi. Sehingga, sejumlah penghasilan yang mereka miliki saat tidak digoda hal yang kurang bermanfaat.

Menurut dia, saat ini godaan bagi generasi milenial sangat banyak. Bahkan, banyak dari generasi milenial saat ini yang tidak lagi menempatkan kebutuhan properti sebagai bagian dari kebutuhan pokok yang harus mendapatkan skala prioritas dalam budget keuangan mereka sehari-hari.

Profil Andi Jerni, Atlet Karate yang Sentil Balik Omongan Megawati Soal Sumbangsih Generasi Milenial

"Kalau habis gajian, yang dipikirkan mereka (generasi milenial) ke mana mau traveling, beli gadget baru apa, atau ikut tren baru apalagi. Ini berbeda dengan generasi saya dulu. Waktu saya mulai bekerja, tahun 1985, gaji pertama langsung saya tabung. Dan, pada tahun kedua bekerja, tabungan sudah cukup buat membayar DP kredit rumah, karena takut kelak tidak punya rumah,” ujar Alvin dalam keterangannya, Kamis 23 Maret 2017.

Ia mengungkapkan, jika hal ini tidak jadi perhatian dan edukasi ke depannya, generasi milenial di Indonesia bisa terancam tidak mempunyai rumah. “Saat ini, banyak yang sudah cukup puas dengan menanti rumah warisan dari orangtua, atau mertua. Mereka pembelanja yang baik (good spender), tapi konsumtif dan kurang kesadaran investasi,” ujarnya.

Viral Lagi Video Megawati Remehkan Sumbangsih Generasi Milenial pada Negara, Disentil Atlet Karate

Alvin mengakui, keprihatinannya terhadap generasi milenial juga pernah diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan, Darmin Nasution, pada bulan lalu, di mana kekhawatirannya terhadap masa depan kepemilikan rumah bagi generasi milenial atau disebut juga Generasi Y, Gen-Y cukup tinggi. 

Menurut Darmin, dalam beberapa tahun terakhir ini kenaikan gaji pegawai rata-rata hanya sebesar 10 persen per tahun. Sementara itu, di kota-kota besar, kenaikan harga tanah bisa 20-50 persen per tahun. Kenaikan harga tanah itu berimbas pada kenaikan harga properti. Sehingga, dikhawatirkan generasi milenial ke depan akan tidak akan mampu membeli hunian. 

Alvin mengungkapkan, atas kondisi tersebut maka perusahaan pengembang, bank-bank, dan agensi properti, perlu memikirkan bagaimana menciptakan gimmick-gimmick baru yang bisa merangsang generasi milenial, agar mempunyai kesadaran membeli properti. 

“Persoalannya bukan semata pada besarnya gaji yang mereka terima, tetapi juga bagaimana mereka bisa mengatur keuangan, dan menempatkan kebutuhan investasi hunian sebagai bagian dari prioritas,” tegas Alvin yang juga Assistant Vice President Marketing Podomoro Golf View (PGV), Cimanggis, Depok. 

Saat ini, sudah ada banyak bank yang sebenarnya menyediakan fasilitas kredit properti yang lebih mudah bagi Gen-Y. Mulai dari bunga kredit yang rendah bagi Gen-Y, persyaratan kredit yang dimudahkan dan menjadi nasabah prioritas, angsuran lunak kredit properti, hingga jaminan asuransi yang diberikan jika Gen-Y mengalami masalah pelunasan kredit properti. 

“Saat ini, beberapa bank memberikan kemudahan berupa keringanan mengangsur dengan tenor sampai dengan 25 tahun. Ini merupakan investasi berisiko kecil namun sangat menguntungkan. Dalam lima tahun, kita hanya perlu membayar 20 persen, namun dapat dipastikan kenaikan harga dalam kurun waktu tersebut sudah lebih dari 50 persen,” jelas Alvin.

Menurut Alvin, fasilitas-fasilitas itu dapat dimanfaatkan oleh kalangan generasi milenial untuk mendapatkan hunian pertama mereka. Terutama, bagi Gen-Y yang telah berkeluarga. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya