- CNBC
VIVA.co.id – Harga minyak mentah dunia terus turun, dan sulit untuk pulih dari rekor terendahnya dalam empat bulan terakhir. Investor khawatir melimpahnya cadangan minyak Amerika Serikat menyebabkan upaya pemangkasan produksi minyak dunia oleh OPEC terganggu.
Dilansir CNBC, Jumat 24 Maret 2017, harga minyak mentah AS di bursa berjangka ditutup lebih rendah 34 sen ke level US$47,7 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah Eropa, Brent, jatuh 11 sen menjadi US$50,53 per barel.
Harga minyak Brent mendekati level terendah dalam empat bulan ini di posisi US$49,71 per barel, yakni saat OPEC mengumumkan pemangkasan produksi minyaknya November 2016. OPEC berkomitmen untuk memangkas produksi minyak, tapi negara-negara non-OPEC masih belum memenuhi upaya serupa.
AS masih terus memompa lebih banyak minyak setelah harga minyak berhasil menanjak dari level terendah US$30 per barel pada tahun lalu. Pasar minyak berada dalam tekanan di saat jumlah rig minyak AS terus bertambah.
Rabu lalu, data dari U.S Energy Information Administration menunjukkan cadangan minyak AS melonjak lima juta barel, lebih banyak dari yang diperkirakan. Total cadangan minyak AS mencapai 533,1 juta barel pada pekan lalu. (art)