BI Cuek Hasil Akhir Penilaian S&P

Peresmian Layanan Izin Investasi Tiga Jam
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Bank Indonesia mengaku tidak terlalu mengkhawatirkan rating, atau peringkat layak investasi yang selama ini belum disematkan Standard and Poor’s.

Luhut Sebut Apple Juga Sangat Tertarik Investasi di IKN

Padahal, dua lembaga pemeringkat internasional lainnya, seperti Fitch dan Moody’s Investors Service telah menetapkan rating layak investasi bagi Indonesia.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityasawara memandang, tanpa pengukuhan rating layak investasi dari S&P, para investor sejatinya sudah melakukan penilaian tersendiri terhadap perekonomian Indonesia. Terlebih, kondisi fundamental perekonomian nasional dalam situasi kondusif.

Luhut Sebut Apple Bakal Investasi Besar: Tim Cook Baru Sadar RI Potensial

“Faktanya, mereka masuk ke Indonesia. Ini menunjukkan persepsi investor terhadap Indonesia yang lebih baik,” kata Mirza, Jakarta, Jumat 24 Maret 2017.

Namun, bank sentral mengakui, akan lebih baik, apabila Indonesia mendapatkan rating layak investasi dari S&P. Apalagi, lembaga-lembaga pemeringkat internasional lain seperti Fitch, Moody’s Investors Service, maupun Japan Credit Rating Agency telah lebih dulu menaikkan peringkat Indonesia.

Bahlil Bocorkan Isi Pembicaraan Jokowi dan Tony Blair: Energi Baru hingga IKN

“Jadi, semoga ada hal yang positif lagi dari ketiga rating itu. Kepercayaan dari investor nanti akan terlihat dari permintaan global sukuk,” ujarnya.

Sebagai informasi, S&P sebelumnya telah melakukan pertemuan internal bersama Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Darmin Nasution dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Pertemuan ini, dalam rangka penilaian kondisi perekonomian Indonesia. (asp)

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi/Realisasi Investasi.

Pemilu di AS dan Eropa Diprediksi akan Pengaruhi Iklim Investasi Indonesia

Selain Indonesia, tahun 2024 akan ada 64 negara yang juga menyelenggarakan pemilu. Sebagian besar Pemilu 2024 akan terjadi di Benua Eropa, dimana akan ada 19 negara yang

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024