Persediaan Beras RI Diklaim Aman Hingga 2019

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman dalam sebuah kegiatan pertanian.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aryo Widhi

VIVA.co.id – Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman memastikan bahwa pemerintah akan mengupayakan berbagai cara untuk memastikan cadangan stok beras yang mencukupi, serta harga yang terjangkau. Termasuk, dengan menyerap secara maksimal produksi gabah petani. 

Mentan Amran Sulaiman Dorong "Tanam Culik" di Tuban untuk Percepatan Produksi Beras

Menurutnya, program Serap Gabah Petani (Sergap), bisa menjadi solusi efektif untuk mendorong rantai pasok tata niaga, menjamin produk petani dibeli, melindungi harga gabah, serta memperkuat stok cadangan beras pemerintah. 

"Berdasarkan hasil kerja tim Sergap yang sudah dibentuk antara pihak terkait, mulai dari Januari hingga Maret 2017 ini telah diserap 377 ton beras, meningkat 400 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016," kata Amran, di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Minggu 26 Maret 2017. 

Ada El Nino, Mentan Targetkan Produksi Beras 3,5 Juta Ton hingga Akhir Tahun

Amran menjelaskan, program sergap dari petani merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo, untuk mengamankan pasokan beras dalam negeri serta membantu petani yang berada di berbagai daerah di Indonesia. Program tersebut, juga telah membuahkan hasil, terbukti dengan adanya peningkatan serapan beras yang mencapai 18-20 ribu ton per hari. 

"Hasil ini akan kita angkat lagi menjadi 30 ribu ton per hari pada bulan April. Karena, kalau bisa dicapai stok minimal 2,5 juta, atau tiga juta ton tiga bulan ke depan, stok beras kita bisa aman sampai tahun 2019 mendatang," ujar Amran. 

Plt Mentan Arief Prasetyo Adi Genjot Produksi Beras 35 Juta Ton Hadapi El Nino

Program peningkatan daya serap gabah petani ini pun dilakukan dengan berbagai cara. Amran menjelaskan, pemerintah dan mitra terkait melakukannya dengan strategi penanaman, pengolahan tanah dan panen yang dilakukan setiap hari. 

Pemerintah juga menjamin peningkatan produksi padi, sekaligus mengamankan gabah yang memiliki kadar air 26-30 persen, agar tetap dibeli dengan harga Rp3.700 per kilogram, sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.

"Ini bukan persoalan serap gabah saja, ini ada kehormatan Indonesia di mata dunia, karena kita tidak akan impor beras dari negara lain. Kita juga terima apresiasi dari berbagai pihak dan ini menjadi kebanggaan bagi kita semua," tegasnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya