- Chandra Gian Asmara/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Perekonomian Indonesia dalam 10 tahun terakhir, mampu tumbuh 5,6 persen di tengah ketidakpastian global, maupun krisis keuangan global yang sempat terjadi di rentang tahun 2008-2009. Ada faktor kunci yang membuat Indonesia bisa menjaga kualitas pertumbuhan ekonomi di atas lima persen.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memandang, populasi tinggi yang dimiliki Indonesia menjadi salah satu alasan sumber pertumbuhan nasional tetap terjaga. Meskipun perekonomian global tidak menentu, Indonesia masih mampu tumbuh di atas lima persen dalam 10 tahun terakhir.
"Kita memiliki karakter, di mana mampu menjaga sumber pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Baik itu dari konsumsi, atau belanja pemerintah sebagai bantalan," jelas Ani, sapaan akrab Sri Mulyani Indrawati, Jakarta, Senin 27 Maret 2017.
Indonesia, kata Ani, menjadi negara dengan tingkat urbanisasi tertinggi. Jumlah penduduk perkotaan di Indonesia mencapai 52 persen. Bahkan, pertumbuhan urbanisasi di Indonesia mencapai 4,1 persen, atau lebih tinggi dibandingkan negara-negara seperti Tiongkok dan India.
"Tiongkok hanya 3,8 persen. India hanya 3,1 persen. Ini sebagai gambaran, daerah perkotaan di Indonesia sesak, konsumsi terpusat di perkotaan," katanya.
Di samping itu, lanjut Ani, dari 21 juta lapangan pekerjaan yang ada sejak rentang 2001 sampai dengan 2011, sekitar 18 juta di antaranya diisi oleh kaum urban. Ini yang menjadi alasan, tingkat konsumsi dalam negeri masih menjadi sumber pertumbuhan, meskipun perekonomian global melesu.
"Ini artinya, kebutuhan di bidang perkotaan menjadi sangat penting," tuturnya. (asp)
Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi
BPS baru saja merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV-2021 sebesar 5,02 persen dan sepanjang 2021 3,69 persen.
