- Dokumentasi Lamudi
VIVA.co.id – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2017, mengalokasikan Penyertaan Modal Negara kepada PT Sarana Multigriya Finansial sebesar Rp1 triliun. Suntikan tersebut, diharapkan mampu dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap, dana tersebut mampu dipergunakan seefisien mungkin. Terutama, dalam menjaga biaya operasional perusahaan tidak membengkak. Sehingga, manfaat yang lebih bisa dirasakan seluruh elemen masyarakat.
“Tolong dijaga, sehingga manfaat dari uang pemerintah yang ditanam di SMF itu betul-betul untuk rakyat, bukan untuk bayar komisaris dan direksi SMF jalan-jalan dan segala macamnya,” jelas Ani, sapaan akrab Sri Mulyani Indrawati, Jakarta, Senin 27 Maret 2017.
PT SMF merupakan Badan Usaha Milik Negara yang berada langsung di bawah Kemenkeu, yang mengemban tugas untuk membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan melalui sekuritisasi dan pembiayaan, di mana dana yang dihasilkan akan disalurkan melalui Kredit Perumahan Rakyat.
Melalui kegiatan sekuritisasi dan penyaluran pinjaman, SMF telah mengalirkan dana dari pasar modal ke penyalur KPR sejak awal berdiri sampai 31 Desember 2016 mencapai Rp27,4 triliun, yang terdiri dari penyaluran pinjaman sebesar Rp20,2 triliun, dan sekuritisasi sebesar Rp7,2 triliun.
Sesuai dengan rencana kerja tahun 2017, SMF fokus dalam memperluas target penyaluran pinjaman, baik kepada Bank Pembangunan Daerah, maupun perusahaan pembiayaan. Selain itu, program pilot project pengembangan KPR SMF pun sudah dilakukan, dengan menggandeng beberapa perusahaan pembiayaan.
“Jadi, betul-betul, harus operating cost-nya harus seefisien mungkin, karena setiap rupiah yang ditanam di SMF bukan untuk direksi, tetapi masyarakat secara umum,” tutur Ani. (asp)