Bisnis 'Menyulap' Sandal Swallow, Untungnya Berlipat Ganda

Sandal Ghe N Lit
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Sepasang sandal swallow di tangan kreatif Lita Rachmawati (50) dapat bernilai tinggi dari seharga Rp10 ribuan menjadi Rp60 ribuan. Lita memulai eksperimennya pada 2015 dengan modal sekitar Rp500 ribuan.

Kembangkan Bisnis Petani, Pria Ini Ubah Kopi Jadi Karya Seni

Sandal swallow it, ia inovasikan dengan menambah kain katun Jepang beragam motif, ada batik serta bunga-bunga. "Saya liat sandal swallow ini biasa, terus saya coba-coba inovasi. Alhamdulillah banyak yang minat lalu saya tekuni saja," ujar Lita kepada VIVA.co.id pada Senin, 27 Maret 2017.

Pada tahap awal usaha dengan modal Rp500 ribuan tersebut, ia dapat memproduksi sekitar 30 pasang sandal. Saat ini omsetnya bisa sampai Rp5 juta per bulan.

Kisah Srikandi RI yang Sukses Kelola Bisnis Budidaya Udang

Sandal ini ia jual di kisaran Rp50-60 ribu per pasang dengan ukuran 36-40 untuk remaja hingga ibu-ibu. "Ukuran anak-anak enggak terlalu difokuskan karena tidak terlalu banyak permintaan. Tapi kalau ada permintaan ya bisa saya buatkan," ucapnya.

Saat ini penjualannya masih melingkupi di dalam negeri saja. Namun, ada pembeli dari luar negeri juga, seperti dari Korea Selatan, Mandarin, melalui acara pameran-pameran besar yang diselenggarakan oleh kementerian/lembaga atau korporasi lain.

Beri Pinjaman Rp50 Miliar, eFishery Bantu Petani Lewati COVID-19

"Kita ikut bazar-bazar mulanya dari binaan wali kota Bekasi, Disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) pada 2008. Selain itu, saya ikut binaan Telkom juga," ujarnya.

Dia juga mempromosikan melalui media online seperti instagram dan market place bukalapak.com. Selain itu, ia juga telah mendaftarkan diri untuk Ghe n Lit untuk dapat masuk ke pusat penjualan produk usaha kecil dan menengah Smesco.

"Prosesnya sudah selesai untuk masuk ke Smesco, tinggal saya masukkan produk. Tapi, saya belum tahu masukin kapan karena dilihat-lihat Smesco ini sebetulnya sepi pembeli," ungkapnya.

Ke depannya, ia berharap dapat merambah pasar internasional. Sayangnya selama mengikuti pameran belum ada tindak lanjut dari pembeli asing, meski mereka terlihat sangat antusias dengan produknya.

"Biasa mereka, pembeli asing beli langsung pakai. Serombongan mereka beli, tapi saya enggak hafal beli berapanya. Yang pastinya mereka antusias," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya