Jokowi Yakin Indonesia Emas 2045 Bisa Terwujud

Presiden Jokowi Buka Rangkaian KTT IORA 2017
Sumber :
  • ANTARA FOTO/IORA Summit 2017/Rosa Panggabean

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo mengingatkan kembali visi Indonesia pada tahun 2045, atau 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Tahun itu juga disebut sebagai Indonesia Emas.

Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi

Presiden Jokowi mengaku, sudah meminta Menko Perekonomian, Darmin Nasution, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, untuk menghitung seperti apa kondisi perekonomian Indonesia saat itu.

Namun, untuk menuju ke tahapan itu, Jokowi menyebutkan ada tiga tahapan yang dilalui.

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2021 Capai 3,69 Persen

"Pertama, sebagai fondasi dasar membangun infrastruktur. Tahap kedua, akan kita bangun industri pengolahan yang berbasis pada bahan-bahan mentah yang kita punya. Ketiga, baru masuk industri jasa," ujar Presiden Jokowi, di pembukaan Rakernas ke-XVI Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (IHIPMI), di Jakarta, Senin 27 Maret 2017.

Jokowi mengatakan, pada 2045 itu, Indonesia dalam keadaan kerja yang normal. Saat itu, jumlah penduduk diprediksi mencapai 309 juta, pertumbuhan ekonomi antara 5-6 persen, pendapatan domestik bruto akan mencapai US$9,1 triliun, atau Rp121.030 triliun (kurs Rp13.300).

BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 Maksimal 5,5 Persen

Sementara itu, pada 2045, menurut hitung-hitungan pemerintah, pendapatan per kapita penduduk Indonesia mencapai US$29 ribu, atau Rp385,7 juta. Namun, menurut Jokowi, itu bisa dicapai bila saat ini mengejar tahapan-tahapan yang disebutkannya tersebut.

"Tetapi, siapa yang akan pegang peranan? Saudara-saudara semuanya, HIPMI . Karena, yang kayak saya sudah senior-senior, mungkin sudah almarhum. Jadi, yang pegang nanti adalah HIPMI. Ingat kata-kata saya, kejadian, atau enggak kejadian, insya Allah kejadian," kata Jokowi.

Untuk itu, menurut Jokowi, saatnya lah generasi muda berani untuk mengambil risiko dan kompetisi. Mulai dari tingkatan SMA hingga perguruan tinggi.  

"Jangan takut memulai segera, karena semakin jatuh bangun akan mematangkan kita. Karena, memang era ke depan itu, betul akan era kompetisi sengit persaingan sengit," katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya