Hati-hati Sentimen Global Bayangi Ruang Gerak Rupiah

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Perdagangan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, masih rawan koreksi. Namun, pemberitaan adanya kerja sama produktif antara Prancis dan Indonesia, diharapkan dapat menjadi penopang rupiah untuk dapat bergerak stabil.

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, pembahasan Kementerian Perindustrian dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), terkait peningkatan daya saing nasional, serta ekspektasi akan positifnya rilis data-data makro di pekan depan, juga dapat menahan pelemahan yang terjadi. 

"Masih rentannya laju rupiah, memberikan celah akan adanya potensi pembalikan arah melemah kembali. Tetap mencermati berbagai macam sentimen yang dapat mengubah arah penguatan rupiah," ujarnya di Jakarta, Kamis, 30 Maret 2017.

Rupiah Amblas ke Rp 16.270 per Dolar AS Pagi Ini

Reza menjelaskan, pergerakan rupiah yang terjadi sebelumnya, tampaknya sulit untuk diteruskan. Hal tersebut, lantaran adanya sentimen dari pengajuan keluarnya Inggris dari Uni Eropa sebagai kelanjutan hasil jajak pendapat masyarakat Inggris sebelumnya, memberikan efek negatif pada pergerakan laju rupiah.

"Harapan kami, akan terjadinya penguatan sesuai dengan tren yang akan dibentuk kembali terpatahkan," tuturnya.

Erick Imbau BUMN Beli Dolar AS Besar-besaran, Menko Perekonomian hingga Wamenkeu Bilang Gini 

Pihaknya memperkirakan, pergerakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.336 hingga Rp13.283 per dolar AS. (asp)

Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps). Sehingga, suku bunga BI naik menjadi 6,25 persen.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024