RI Terbitkan Surat Utang Syariah Terbesar Sepanjang Sejarah

Ilustrasi surat utang
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id - Pemerintah kembali menerbitkan sukuk global berdenominasi dolar Amerika Serikat sebesar US$3 miliar, yang terdiri dari US$1 miliar untuk tenor lima tahun dan US$2 miliar untuk tenor 10 tahun. Penerbitan ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah penerbitan sukuk global.

Realisasi Proyek PUPR dari Dana SBSN Capai 94,49 Persen pada 2020

Direktur Jenderal Pengelolaan, Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan menjelaskan, usai melaksanakan roadshow di beberapa pusat keuangan syariah di kawasan Asia, Eropa, sampai Timur Tengah, transaksi penerbitan sukuk global menghasilkan jumlah penawaran lebih dari US$10,84 miliar.

"Sukuk global ini telah menarik minat dari berbagai kelompok investor domestik dan internasional," Jelas Robert, dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis 30 Maret 2017.

Intip Proyek 11 K/L yang Pakai Sukuk Rp27 Triliun pada 2021

Penerbitan ini merupakan penerbitan ke delapan sukuk global berdenominasi dolar AS, dan pertama kalinya diterbitkan dalam Islamic Global Medium Term Notes program. Transaksi tersebut, dijalankan sesuai dengan rencana pembiayaan pemerintah tahun 2017, sekaligus memperkukuh posisi Indonesia di pasar keuangan syariah global.

Berdasarkan jenis investor, sukuk global tenor lima tahun didistribusikan kepada fund manager sebesar 43 persen, bank 40 persen, sovereign wealth funds sebesar 12 persen, insurance sebesar tiga persen, dan private bank sebesar dua persen.

Pada 2020 Sukuk Rp23 Triliun Biayai 630 Proyek di 8 K/L

Sementara sukuk global tenor 10 tahun, didistribusikan kepada fund manager sebesar 48 persen, bank sebesar 39 persen, sovereign wealth funds sebesar delapan persen, insurance sebesar empat persen, dan private bank sebesar satu persen.

Sebagai informasi, sukuk global tersebut diterbitkan dengan harga rata-rata dengan imbalan sebesar 3,4 persen untuk tenor lima tahun, dan 4,5 persen untuk tenor 10 tahun. Surat utang tersebut pun telah memperoleh peringkat Baa3 dari Moody's Investors Services dan BBB- dari Fitch.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Imbal Hasil SBN Turun, Sri Mulyani: Bunga yang Dibayar RI Rendah

Sri Mulyani menilai imbal hasil SBN yang turun pertanda baik karena bunga yang dibayarkan negara menjadi lebih rendah.

img_title
VIVA.co.id
27 Januari 2021