Ini Sejumlah Risiko Investasi Reksadana

Pekan reksa dana.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Reksadana adalah salah satu produk investasi yang juga digemari. Investasi reksadana merupakan investasi yang sering dilakukan oleh para pebisnis dan investor besar.

Lalui Seleksi Ketat, 63 Reksa Dana Sabet Penghargaan Best Mutual Fund Awards 2024

Investasi reksadana nilainya cukup tinggi, maka jenis investasi ini sering dimanfaatkan oleh kalangan menengah ke atas yang memiliki modal yang cukup untuk bergabung dan bermain di dalam investasi yang satu ini. 

Keuntungan yang akan didapatkan dari produk reksadana tentu saja bergantung pada berapa banyak modal yang ditanamkan. Dalam pelaksanaannya, reksadana melibatkan beberapa perusahaan dan berbagai pihak untuk menjalankan bisnis ini.

Simak, Begini Cara Kerja Manajer Investasi Reksa Dana

Reksadana dikelola oleh manajer investasi (MI). Yang dikelola oleh MI dapat meliputi investasi saham, obligasi, properti, dan jenis investasi lainnya yang tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dari modal yang ditanamkan. 

Jasa pelayanan MI adalah untuk melakukan analisis keuangan, pemilihan aset yang tepat, pemilihan saham yang tepat, dan bagaimana cara mengimplementasikan perencanaan yang sudah dirancang sebelumnya, hingga melakukan pemantauan terhadap jalannya investasi. MI memegang peranan yang sangat penting dalam produk investasi reksadana ini.

Pemilu Lancar Digelar, Intip Prospek Investasi Reksa Dana dan Deposito

Adapun manfaat yang bisa diperoleh dari investasi reksadana, seperti dikutip dari laman Cermati.com pada Jumat 31 Maret 2017 antara lain:

1. Dikelola oleh manajemen investasi profesional

MI adalah orang yang sudah profesional yang ditunjuk untuk mengelola dana yang ditanamkan. MI memiliki peranan penting bagi para investor yang tidak memiliki waktu cukup untuk mengelola langsung modal yang ditanamkannya. uga bagi para investor yang tidak memiliki kemampuan untuk melakukan riset terhadap perusahaan dan investasinya secara langsung.

2. Menurunkan risiko

Diversifikasi yang dilakukan diharapkan dapat mengurangi risiko yang nantinya akan timbul. Perlu diingat, reksadana adalah produk investasi yang tidak hanya terfokus pada satu jenis perusahaan saja. Tentu saja hal ini akan mengurangi risiko, walaupun hal ini tidak menutup kemungkinan untuk menutup risiko yang datang.

Ada dua jenis risiko yang perlu diketahui yaitu risiko gain dan risiko loss. Risiko gain adalah keadaan di mana Anda memperoleh keuntungan dari modal yang ditanamkan. Risiko loss adalah kondisi di mana bisa mengalami kerugian.

3. Informasi transparan

Investasi ini memberikan informasi terkait portofolio secara berkelanjutan. Hal ini dilakukan supaya para investor bisa memantau keuntungan, biaya, dan risiko yang nantinya akan dihadapi. MI selaku orang yang mengelola dana juga wajib untuk menerbitkan laporan keuangan setengah tahunan atau tahunan serta mengumumkan nilai dari aktiva bersih yang diterima.

4. Aman

Tingkat risiko yang diperoleh bergantung pada jenis reksadana apa yang Anda pilih. Setidaknya Anda tidak perlu cemas lagi karena dana yang ditanamkan dikelola oleh Manajer Investasi (MI) yang profesional.

5. Likuiditas tinggi

Likuiditas adalah kemampuan sebuah perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya. Jika perusahaan memiliki likuiditas yang semakin tinggi, maka perusahaan tersebut dapat dipercaya bisa membayar kewajiban jangka pendeknya dengan sangat baik.

Dalam investasi, tentu saja tidak selalu mendatangkan keuntungan. Namun juga kerugian. Sama halnya dengan tidak selalu mendapatkan manfaat, namun juga senantiasa mendatangkan risiko. Dalam reksadana, ada beberapa risiko yang perlu Anda ketahui sebelum memilih untuk bergabung dalam investasi ini, di antaranya:

- Keuntungan tidak terjamin

Dalam investasi jenis reksadana, Anda tidak akan mendapatkan jaminan untuk selalu mendapatkan pembagian dividen, keuntungan, dan kenaikan terhadap modal investasi.

- Risiko inflasi

Risiko ini terjadi karena adanya kenaikan dari harga konsumsi dari produk reksadana.

- Risiko likuiditas

Hal ini bisa terjadi jika para investor atau pemilik dan berniat untuk mengambil dana yang cukup besar dalam waktu yang bersamaan. Hal ini tentu saja akan membuat MI bingung. Siapa yang harus didahulukan dan siapa yang di kesampingkan. Apalagi penarikan modal dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini biasanya terjadi karena memburuknya kondisi ekonomi, sehingga MI mengalami kesulitan untuk menjual kembali efek yang dibelinya di awal tadi.

- Risiko efek

Adalah salah satu risiko yang sering terjadi. Contohnya adalah kemungkinan default perusahaan penerbit ada pembayaran kupon atau implikasi dari perusahaan tersebut yang di downgrade.

- Risiko MI

MI bertugas untuk mengelola dana investasi yang ditanamkan oleh seorang investor. Maka kinerja dari MI akan sangat memengaruhi besarnya keuntungan yang akan diperoleh. Jika pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki MI mumpuni, memungkinkan untuk mendapatkan keuntungan daripada kerugian.

Investasi reksadana adalah investasi yang bisa dijadikan jika Anda memiliki waktu yang terbatas untuk mengelola dana yang dimiliki. Itulah beberapa risiko yang akan dialami jika Anda memilih untuk bergabung dalam reksadana. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya