- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id – Harga rumah Rp350 juta di Jakarta menjadi perbincangan hangat setelah debat calon gubernur DKI Jakarta di salah satu stasiun televisi beberapa waktu lalu. Pasangan Calon Gubernur DKI, Anies Baswedan, dan Sandiaga Uno menyatakan rumah seharga Rp350 juta di Jakarta masih banyak terdapat di Jakarta, artinya tidak hanya di wilayah pinggiran.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI petahana, Djarot Saiful Hidayat, mempertanyakan keberadaan rumah tersebut. Ia meyakini tidak ada lagi rumah seharga Rp350 juta di Jakarta lantaran harga tanah dan nilai jual objek pajak (NJOP) sudah melebihi harga itu.
Lantas, apakah masih ada rumah untuk rakyat DKI dengan harga Rp350 juta?
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda mengatakan, rumah tapak seharga Rp350 juta sulit ditemukan di Jakarta. Jikalau pun ada, itu ada di lokasi dengan jalan yang sempit atau berada di gang sempit, dan merupakan rumah bekas.
"Jadi gini, Kalau dibilang ada enggak rumah yang Rp350 jutaan itu? Ada, rumah second (bekas), yang bukan rumah primer, bukan rumah dari pengembang. Artinya, rumah second yang ada di permukiman, itu ada di gang-gang kecil," kata Ali saat dihubungi VIVA.co.id, Jumat 31 Maret 2017.
Selain itu, menurut dia, untuk ukuran rumah seharga Rp350 juta, hanya berukuran sekitar 30-40 meter persegi. Hal itu disebabkan harga tanah di DKI yang terbilang sangat mahal.
"Luasnya pasti enggak sampai 50 meter, itu luasnya paling 30-40 meter persegi. Itu ada kecil banget, dan itu suratnya saya enggak tahu sertifikat, apakah sudah ada sertifikat, apakah masih AJB (akta jual beli) atau mau kena gusuran," ujar dia.
Ali menuturkan, jenis hunian yang cocok di wilayah DKI Jakarta saat ini adalah hunian vertikal. Ia pun tak memungkiri ada apartemen atau hunian vertikal yang memiliki nilai jual baru seharga Rp350 juta.
"Apartemen di Jakarta itu, ada yang Rp350 juta lah, masih ada tuh. Tapi kalau yang udah jadi (bangunannya) itu bisa Rp500 jutaan, kalau yang Rp350 juta itu belum jadi (inden)," ungkap dia.
