Stok Bertambah, Hunian Perkantoran di Jakarta Makin Sepi

Ilustrasi bangunan properti di Jakarta.
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA.co.id – Pasar properti di sektor perkantoran Jakarta telah melewati masa suram selama dua tahun terakhir, di mana tingkat keterhuniannya terus menurun. Hal ini bahkan mampu memberikan tekanan lebih untuk para pemilik properti perkantoran, hingga harus menurunkan tarif sewanya di bawah Rp300 ribu per meter persegi per bulan.

Ratusan Agen Hadir Siap Sukseskan Penjualan Properti yang Ada di Indonesia

Senior Associate Director Collier International, Ferry Salanto menjelaskan, total pasokan akumulatif ruang perkantoran di pusat bisnis Jakarta pada kuartal pertama 2017 ini, diharapkan mampu mencapai 6,22 juta meter persegi, atau bertambah sekitar 13,3 persen year on year.

"Sembilan gedung perkantoran baru akan membawa sekitar 620 ribu meter persegi ruang kantor di kawasan pusat bisnis Jakarta pada sisa tahun 2017. Sementara di luar kawasan pusat bisnis, diharapkan akan meningkat menjadi 3,2 juta meter persegi, atau meningkat sekitar 7 persen year on year," kata Ferry di Jakarta, Selasa 4 April 2017.

Dari Upah Sinetron Sejak Umur 9, Nikita Willy Miliki Bisnis Mentereng

Dia menjelaskan, sampai akhir tahun 2017 nanti, delapan gedung perkantoran baru di luar kawasan pusat bisnis Jakarta juga akan ikut berkontribusi, menyediakan sekitar 170 ribu meter persegi ruang perkantoran baru dari target 3,2 juta meter persegi.

Mengenai tingkat keterhunian atau okupansi, Ferry menjelaskan bahwa pasar perkantoran di sekitar kawasan pusat bisnis Jakarta telah mengantisipasi penurunan di bawah 80 persen, yang diperkirakan akan terjadi di akhir tahun 2017.

Melantai di Bursa New York, PropertyGuru Raup Dana Segar US$254 Juta

"Besarnya tambahan pasokan diprediksi akan lebih banyak menekan tingkat keterhunian, meskipun permintaan diharapkan akan meningkat. Bahkan, tingkat keterhunian ini juga diprediksi akan menurun di luar kawasan CBD (Central Business Distrik)," ujar Ferry.

Sementara dari sektor penyewaan ruang perkantoran, Ferry menilai jika sektor ini akan stabil pada akhir 2017, setelah menurun sekitar enam persen pada periode yang sama di tahun 2016 kemarin.

Sepinya pasar penyewa ruang-ruang perkantoran di Jakarta, dinilai Ferry juga turut menjadi latar belakang stabilnya harga sewa perkantoran tersebut. Karena, para pemilik juga tidak akan menaikkan harga sewa unit-unit perkantoran mereka di tengah sepinya pasar peminat.

"Para pemilik sewa perkantoran akan lebih memilih untuk menahan harga sewa unit perkantoran, daripada menaikkannya di tengah sulitnya pasar penyewa," ujarnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya