Rupiah Belum Menemukan Momentum untuk Kembali Menguat

Ilustrasi uang rupiah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id – Pergerakan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diperkirakan masih belum menemukan momen untuk kembali menguat. Tampaknya sejumlah sentimen positif dari dalam negeri tidak banyak berpengaruh pada rupiah. 

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

"Dengan demikian, telah terlihat harapan kami terhadap penguatan rupiah, yang masih perlu diuji ketahanannya, memberikan hasil bahwa laju rupiah cukup rentan terhadap sentimen yang ada," kata Analis PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, di Jakarta, Rabu 4 April 2017.

Menurutnya,  laju rupiah masih berada dalam rentang pergerakan tipis sebelum menemukan momentum kenaikannya. Investor diharapkan tetap mencermati berbagai macam sentimen terhadap rupiah. 

Rupiah Amblas ke Rp 16.270 per Dolar AS Pagi Ini

Reza menjelaskan, pergerakan laju rupiah kembali melemah pada perdagangan kemarin, meski laju dolar melemah. Sebagai informasi, laju dolar kembali melemah seiring respons atas rilis indeks ISM manufacturing yang tercatat 57,2 pada Maret, turun 0,5 poin dari angka bulan sebelumnya 57,7.

Data-data ekonomi dengan inflasi stabil dan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan naik tampaknya dikesampingkan pasar. 

Erick Imbau BUMN Beli Dolar AS Besar-besaran, Menko Perekonomian hingga Wamenkeu Bilang Gini 

"Akan tetapi, laju rupiah juga tidak berbalik menguat dan lebih memilih untuk melemah. Diperkirakan Rupiah akan bergerakdengan kisaran pada kisaran Rp13.340 hingga Rp13.340," ujarnya 

Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps). Sehingga, suku bunga BI naik menjadi 6,25 persen.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024