- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA.co.id – Pada pertengahan sesi II siang ini, indeks harga saham gabungan mulai bergerak loyo, meskipun masih berada di jalur hijau. Mengakhiri sesi II, IHSG masih naik tipis 0,04 persen, atau 2,39 poin ke level 5.654,22.
Namun, sebelumnya pada pembukaan tadi pagi, pasar masih membuat rekor baru dengan naik 14 poin, atau 0,26 persen ke 5.666. Sepanjang perjalanan hari ini, IHSG bergerak antara 4.644 hingga 5.671.
Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, penguatan IHSG dalam beberapa hari terakhir lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen dari dalam negeri.
"Belum habis imbas sentimen rilis inflasi yang dipersepsikan tetap stabil dan terjaganya pasokan pangan, sehingga tidak akan memicu lonjakan inflasi," ujarnya di Jakarta, Rabu 5 April 2017.
Selain itu, kata Reza, katalis positif juga berasal dari hasil dari rapat kabinet terbatas di Istana Kepresidenan, terkait adanya keinginan Presiden Joko Widodo untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi hingga 5,6 persen di 2018.
"Presiden menginstruksikan para menteri untuk menggenjot ekspor dan investasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi," tuturnya.
Di sisi lain, Reza melanjutkan, kenaikan IHSG juga mampu mengesampingkan sentimen negatif dari melemahnya sejumlah indeks saham global dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Dia mengatakan, penguatan IHSG memberikan euforia bagi sebagian investor, meski ada juga yang menyesal karena belum ikut ambil bagian dari kenaikan IHSG, akibat adanya kekhawatiran pembalikan arah melemah secara tiba-tiba.
"Mereka berharap, IHSG akan menurun, agar bisa masuk diharga lebih murah," ujarnya. (asp)
