Tudingan Trump Dinilai Hanya Gertak Sambal

Presiden AS Donald Trump Washington, AS
Sumber :
  • REUTERS/Carlos Barria

VIVA.co.id – Beberapa hari lalu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyampaikan pernyataan kontroversial dengan menuding 16 negara mitra dagang menyebabkan perdagangan internasional AS defisit. 

Donald Trump dan Kedua Anaknya Akan Diperiksa Terkait Penipuan

Keenambelas negara tersebut di antaranya, Indonesia, China, Kanada, Prancis, Jerman, India, Irlandia, Italia, Jepang, Malaysia, Meksiko, Korea Selatan, Swiss, Taiwan, Thailand dan Vietnam.

Ketua Komite Tetap Pengembangan Ekspor Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Handito Joewono, menanggapi pernyataan Trump tersebut. Ia menilai, pernyataan Trump tidak perlu dilihat sebagai penghambat besar untuk produk ekspor Indonesia masuk AS. 

Donald Trump Ambil Surat Cinta Kim Jong Un dari Gedung Putih

Menurutnya, itu hanya gertak sambal semata karena AS tidak bisa melepas sepenuhnya produk-produk ekspor 16 negara tersebut masuk AS. Konsultan strategi bisnis branding dan marketing dari Arrbey Consulting ini menilai, yang dilakukan Trump tidak lebih sebagai bentuk pencitraan pasar AS di luar negeri, dan upaya untuk membuka potensi pasarnya. 

"Seperti sales di toko-toko kan ada yang promosi dengan cara yang lembut ada juga dengan cara teriak-teriak 'beli barang saya'. Trump ini termasuk tipe kedua yang lebih keras," ujarnya kepada VIVA.co.id di Jakarta, pada Kamis, 5 April 2017.

5 Fakta Tewasnya Jenderal Qassem Soleimani, Iran Akan Balas Dendam?

Trump ingin mengingatkan para pelaku usahanya untuk menggenjot ekspor produk ke luar negeri dan kurangi impor. Sekaligus berdiplomasi memberikan peringatan kepada negara lain khususnya negara importir besar untuk AS, bahwasanya Trump ingin tingkatkan ekspor, dan tidak ingin bergantung saja pada produk impor. 

"Ungkapannya dia seperti, 'Kalau enggak buka pasar buat gue, gue rem loh ekspor lo ke AS'. Tapi, saya kira mengerem impor dari luar negeri itu hanya gertak sambal saja. Kalau dia butuh barang Indonesia, dia akan tetap beli," ujarnya. 

Menurutnya, 'jeritan' Trump sebetulnya lebih keras ditujukan untuk jajarannya guna dapat lebih menggenjot produksi ekspor. "Dengan berpikir positif, 'teriakan' Trump salah satu cara promosi yang cukup efisien menurut saya," katanya. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya