Hati-hati, IHSG Dalam Fase Jenuh Beli

IHSG
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA.co.id – Indeks harga saham gabungan sepertinya sedang berada di area jenuh beli pada perdagangan hari ini. Para pelaku pasar disarankan untuk mewaspadai potensi aksi ambil untung setelah IHSG mengalami kenaikan beberapa hari terakhir.

IHSG Dibuka Melemah, Simak Rekomendasi Saham Akhir Pekan Ini

Analis PT KGI Sekuritas Indonesia, Yuganur Wijanarko menjelaskan, kenaikan IHSG selama beberapa hari ini meskipun mengalami penguatan, namun sudah memasuki daerah jenuh beli.

Menurutnya, para pelaku pasar perlu patut untuk mewaspadai gejala profit taking (ambil untung), dan konsolidasi minor terkait upaya memperkuat batas bawah atau support di kisaran 5.600-5.650.

IHSG Dibuka Merah, Simak Rekomendasi Saham Awal Pekan Ini

"Sehingga, lebih bijak untuk menunggu di level bawah versus mengejar reli secara agresif. Namun, kami masih optimistis akan kelanjutan siklus kenaikan berikutnya ke target batas atas atau resistance psikologis 5.700," kata Yuganur di Jakarta, Kamis, 6 April 2017.

Dengan demikian, potensi terjadinya aksi ambil untung saat IHSG berada pada tren menguat perlu direspons para investor dengan mengakumulasi pembelian empat saham berikut ini:

Dolar AS Melemah, IHSG Diprediksi Menguat Terbatas

1. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan target trading di level Rp7.000.

Secara teknikal, pola perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten perbankan badan usaha milik negara membuatnya menarik untuk diakumulasi, melihat kinerja ekspektasi pendapatan ke depan di 2017 ada pada skenario kenaikan menuju resistance psikologis di kisaran Rp.7.000.

2. PT Gas Negara Tbk (PGAS) dengan target trading di kisaran Rp.2.625-2.725.

Pola perbaikan momentum dalam tren jangka pendek dan menengah pada emiten berkapitalisasi besar ini dapat digunakan sebagai peluang trading mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya menuju resistance psikologis di kisaran Rp2.625-2.725.

3. PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) dengan target trading di kisaran Rp365-385.

Harga minyak mentah dunia yang berada pada level terendah sejak sepuluh tahun terakhir, dan valuasi sektor yang cukup murah, membuat emiten minyak sawit ini menarik untuk diakumulasi secara jangka menengah pada kisaran Rp365-385.

4. Matahari Putera Prima Tbk (MPPA) dengan target trading di level Rp1.200-1.340.

Pola perbaikan momentum dalam tren jangka pendek dan menengah pada emiten ritel ini dapat digunakan sebagai peluang trading mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya menuju resistance psikologis di kisaran Rp1.200-1.3

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya