- Antara/ Saripudin
VIVA.co.id – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas mendapatkan mandat khusus Presiden Joko Widodo untuk mengkaji potensi pemindahan Ibu Kota ke Palangkaraya, Kalimantan Timur. Namun satu hal yang pasti, Palangkaraya bukanlah menjadi opsi satu-satunya.
Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Arifin Rudiyanto mengungkapkan, pemerintah dalam melakukan kajian pemindahan Ibu Kota akan mengadopsi beberapa aspek. Mulai dari aspek lingkungan, geografi, sampai dengan kondisi sosial politik di daerah tersebut.
“Kami juga akan lihat bagaimana pengalaman negara lain. Misalnya, Brazil, Kazakhstan. Kami pelajari, bagaimana negara lain memindahkan Ibu Kota. Apa saja yang menjadi variabel,” kata Arifin, Jakarta, Senin 10 April 2017.
Bappenas pun akan mengumpulkan berbagai variabel, untuk menentukan mana saja daerah yang pantas dijadikan Ibu Kota baru. Namun, Palangkaraya bukanlah menjadi opsi satu-satunya. Sebab, tentu pengganti DKI Jakarta akan tetap berdasarkan hasil kajian yang sudah dilakukan pemerintah.
“Kami cari berbagai wilayah yang cocok. Setelah ditemukan, baru kita tentukan mana yang cocok,” ujarnya.
Meskipun pemerintah berencana membangun lima proyek strategis nasional (PSN) di Palangkaraya pada 2018, Arifin menegaskan, bahwa hal tersebut bukan menjadi sinyal kuat wilayah tersebut akan menjadi Ibu Kota. Sebab, sampai saat ini Bappenas pun belum menentukan apa saja yang menjadi kriteria untuk hal itu.
“PSN tidak memperhitungkan suatu daerah menjadi suatu Ibu Kota. Memang (PSN) harus dikembangkan. Kami akan hati-hati menentukan kriterianya, lalu kita serahkan ke Presiden,” katanya.
Haru, Maxime Bouttier Ungkap Kebaikan Luna Maya untuk Keluarganya
Maxime Bouttier merasa berterima kasih dan bersyukur karena Luna Maya menawarkan rumahnya untuk jadi tempat sang ibunda.
