Harga Komoditas Diharapkan Kawal Laju Rupiah

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id –  Perdagangan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diharapkan dapat melanjutkan penguatan dengan berusaha semampu mungkin menghadang sentimen negatif.

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan,  menguatnya harga komoditas dan imbas rilis beberapa kondisi makroekonomi internal Indonesia mampu mempertahankan laju penguatan rupiah.

"Kondisi tersebut, kami harapkan dapat kembali terjadi pada pergerakan rupiah berikutnya meski juga mewaspadai beberapa sentimen-sentimen yang dapat menghadang potensi kenaikan lanjutan dari rupiah," ujarnya di Jakarta,  Selasa, 11 April 2017.

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

Reza menjelaskan, jika melihat perdagangan kemarin, harapan akan bertahannya laju penguatan rupiah tampaknya kembali terjadi meski pergerakan rupiah sempat mampir bergerak ke zona merah.

Menurutnya,  sentimen yang ada, terlihat tidak adanya sentimen positif di mana rilis penjualan ritel nasional secara tahunan  turun dari 6,3 persen menjadi 3,7 persen. 

Rupiah Amblas ke Rp 16.270 per Dolar AS Pagi Ini

Lalu, perkiraan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)  terkait dengan kenaikan Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah akan menghambat pertumbuhan ekonomi.

Reza melanjutkan,  pergerakan euro kembali melemah setelah terimbas kekhawatiran pemilu di Prancis, hingga adanya rilis penelitian pertumbuhan ekonomi global masih akan melambat dalam beberapa bulan ke depan seiring belum adanya upaya pemulihan yang signifikan di Tiongkok, Eropa, AS seiring konsolidasinya pemerintahan di masing-masing tempat.

"Akan tetapi, masih menguatnya harga komoditas mampu dimanfaatkan rupiah untuk menguat," tuturnya. Pihaknya memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak dengan kisaran Rp13.340 hingga Rp13.340 per dolar AS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya