Pesan Donald Trump untuk Bos-Bos Perbankan di AS

Presiden AS, Donald Trump.
Sumber :
  • Reuters/Gary Cameron

VIVA.co.id – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumpulkan para petinggi perusahaan yang melantai di bursa Wall Street, Selasa waktu setempat. Dalam kesempatan itu dia mengatakan, akan merombak aturan pasar keuangan di AS yang dikenal sebagai Dodd-Frank, khususnya di bidang perbankan. 

Gara-gara Hal Ini, Nasabah Loyal BTN Meningkat 222 Persen

Dilansir dari Reuters, Rabu 12 April 2017, dia mengatakan, Dodd-Frank akan dikaji ulang untuk disesuaikan pada kondisi saat ini. Bahkan bila perlu, akan ada aturan yang dihapus dan digantikan dengan regulasi yang lebih fleksibel. 

"Untuk para bankir di dalam ruangan in, pasti akan senang karena kami benar-benar melakukan perampingan, penghapusan dan mengganti regulasi dengan sesuatu yang lain. Kami akan melakukan eliminasi peraturan Dodd Frank yang menghebohkan," ujarnya. 

Donald Trump dan Kedua Anaknya Akan Diperiksa Terkait Penipuan

Gedung putih tidak secara sepihak merombak aturan Dodd-Frank. Kajian dilakukan oleh badan pengatur independen yang melibatkan Komisi Sekuritas dan Bursa serta Bank Sentral AS Federal Reserve. 

Perubahan aturan hukum jelas memerlukan persetujuan kongres. Meskipun, dalam beberapa kasus, regulator juga memiliki ruang gerak untuk melakukan perubahan melalui pembuatan aturan formal. 

Laba Bersih BTN 2021 Naik 48,3 Persen, NPL Turun

Selain para bos perbankan, pertemuan itu dihadiri juga oleh petinggi emiten di sektor lainnya. Seperti, CEO Boston Consulting Group, Kaya Lesser, CEO, Wal-Mart Stores Inc (WMT.N) Doug McMillon, CEO PepsiCo (PEP.N) Indra Nooyi, Mantan Kepala Eksekutif Boeing Co (BA.N) Jim McNerney, CEO IBM (IBM.N) Ginni Rometty dan Mantan Ketua General Electric Co (GE.N) Jack Welch.

Forum strategi dan kebijakan Trump tersebut rutin dilakukan, terakhir digelar pada Februari lalu. Dalam kesempatan itu dia juga menegaskan kritik kerasnya terhadap perjanjian perdagangan bebas Atlantik Utara antara AS, Kanada dan Meksiko. 

"NAFTA adalah bencana, dan kami akan memiliki beberapa kejutan yang sangat menyenangkan untuk Anda di NAFTA," katanya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya