Ketimpangan Pelaku Usaha Jadi Masalah Besar Negara

Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua MUI Ma'ruf Amin.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Romys Binekasri

VIVA.co.id – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyinggung bahwa Indonesia masih belum terbebas dari permasalahan kesenjangan ekonomi. Terdapat jarak yang cukup besar antara masyarakat yang kaya dan masyarakat miskin.

JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk Dalam Sejarah di Indonesia

Menurutnya, hal tersebut perlu diperhatikan dengan serius untuk mengentaskan kemiskinan dan mencapai pemerataan ekonomi masyarakat Indonesia. 

"Tidaklah menjadi kenyataan satu negara apabila tak terjadi ketidakseimbangan, akan jadi masalah besar keseimbangan bukan birokrasi politik maupun masalah lain, ketimpangan besar itu di bidang pelaku usaha," ujarnya di Kongres Ekonomi Umat 2017 di Hotel Sahid Jakarta, Senin, 24 April 2017.

JK Sebut RI Bayar Cicilan Utang Sampai Rp 1.000 Triliun per Tahun, Ini Respons Sri Mulyani

Jusuf Kalla mengaku, perekonomian tanah air memang tumbuh sangat baik dibandingkan dengan negara-negara lain. Namun, akan sangat percuma jika terdapat ketidakmerataan ekonomi masyarakat, khususnya para pelaku usaha.

"Ekonomi kita tumbuh tapi timbulkan ketidakseimbangan penguasaan ekonomi bahaya untuk kedua belah pihak kepada yang besar dan yang tidak punya," tuturnya.

JK: Ceramah di Indonesia Bisa Kritik Pemerintah, Negara Lain Mana Bisa

JK sedikit bercerita, pengalaman di banyak negara, ketimpangan ekonomi negara juga dapat timbul apabila diimbangi suatu pemerintahan yang tidak adil. Sebab hal tersebut menimbulkan masalah kehancuran.

"Maka kita harus berusaha semua pihak berbuat baik ekonomi tumbuh dan kita nikmati bersama," ujarnya.

Ketua Umum DMI sekaligus Ketua Dewan Pembina Yayasan Al Markaz Al Islami HM Jusuf Kalla (JK) saat memberikan arahan kepafa pengurus baru yayasan di Masjid Al Markaz Al Islami di Jalan Masjid Raya, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (10/3/2024)

JK Ingatkan Umat Introspeksi Diri Sambut Ramadhan

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) HM Jusuf Kalla (JK) mengingatkan kepada umat Muslim untuk mengintrospeksi diri menyambut Ramadhan 1445 Hijriah/2024 Masehi.

img_title
VIVA.co.id
10 Maret 2024