Wirausaha Muda RI Sulit Lahir, JK Minta Bantuan KNPI

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat Rakornas DPP KNPI di Manado.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Sedikitnya wirausahawan muda yang lahir di Indonesia saat ini menjadi perhatian serius Wakil Presiden Jusuf Kalla. Bahkan, Wapres meminta sejumlah unsur kepemudaan di Indonesia seperti Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) gencar melahirkan wirausaha muda.

Mengintip Manfaat UU Cipta Kerja Dalam Mendukung Entrepreneurship

Kekhawatiran Wapres terhadap wirausaha muda di Indonesia tentunya sangat wajar, sebab pemerintah saat ini sedang gencar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dan wirausaha muda itu menjadi salah satu solusi agar Indonesia tidak ketinggalan dengan negara-negara di dunia. 

Menanggapi hal tersebut, Ketua KNPI Sulawesi Utara, Jackson Kumaat mengatakan, ke depan KNPI akan fokus melahirkan wirausaha muda di Indonesia. Keberadaan pengusaha muda sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan sebuah negara. 

Sandiaga Uno: Jangan Takut dengan Risiko, Saya Juga dulu 'Zonk'

Menurut dia, saat ini rasio wirausaha di Indonesia hanya mencapai empat persen, atau sangat jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand yang angkanya ada di kisaran lima persen.

“Wapres meminta untuk lahirkan wirausaha muda dan fokus. Makin besar jumlah pengusaha, maka peluang negara tersebut makin maju makin besar,” kata Jackson dalam keterangannya, Senin 24 April 2017.

Mimpi Ciputra Bantu Orang Terpinggirkan Jadi Wirausahawan

Untuk itu, Jakson menilai, dalam menciptakan wirausaha baru di Indonesia perlu penguatan kultur kewirausahaan di tengah masyarakat. Kultur itu membantu munculkan wirausaha yang tangguh. Hal itu penting mengingat Indonesia masih berkultur konservatif dalam kontek kewirausahaan.

Seperti diketahui, pemerintah telah menargetkan rasio jumlah wirausaha di Indonesia mencapai empat persen, dari sekarang 3,1 persen. Target yang tidak terlalu tinggi, karena masih berada di bawah rasio negara lain. Sebut saja Singapura telah mencapai tujuh persen, Malaysia lima persen, dan Thailand empat persen. 

Menjadi wirausaha juga bukan perkara mudah, karena sekarang masuk dalam era industri 4.0 yang meliputi inovasi, kreativitas, ilmu pengetahuan dan teknologi. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya