Perhatikan 5 Biaya Transaksi Kartu Kredit di Luar Negeri

Ilustrasi kartu kredit.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Anda yang sering bepergian ke luar negeri, mungkin akan cukup terbantu dengan keberadaan kartu kredit, yang bisa memudahkan beragam kebutuhan terkait travelling. Mulai dari pembelian tiket pesawat, kebutuhan akomodasi hotel, juga kebutuhan sehari-hari, seperti makan dan lain-lain.

Ingin Daftar Asuransi Syariah, Pahami Dulu 5 Hal ini

Terlebih, bila kartu kredit yang Anda miliki memiliki jaringan global yang bagus, Anda berpeluang menikmati beragam penawaran yang lebih banyak. Namun, memakai kartu kredit untuk bertransaksi ketika di luar negeri juga perlu kejelian loh.

Tanpa kejelian, bisa-bisa transaksi kartu kredit Anda, justru tidak efisien, alias mahal. Nah, supaya tidak terjebak inefisiensi, ada baiknya Anda memperhatikan lima hal berikut dari Halomoney.co.id, ketika bertransaksi di luar negeri dengan kartu kredit:

Bocoran Itung-itungan KPR yang Belum Banyak Orang Tahu

1. Biaya transaksi nonrupiah

Pastikan kartu kredit yang Anda miliki, apakah mengenakan biaya untuk transaksi nonrupiah selama di luar negeri, atau membebaskan biaya. Beberapa kartu kredit lazim menerapkan biaya transaksi tersebut, seperti kartu kredit yang dirilis oleh perbankan Inggris. Biaya transaksi nonsterling mencapai nol persen sampai tiga persen.
 
Kartu kredit yang diterbitkan oleh penerbit Indonesia, sejauh ini belum secara jelas menyebut ada, atau tidak ada biaya ini. Maka itu, Anda perlu menanyakan pada penerbit kartu kredit Anda.

5 Persiapan Pasangan Muda Kalau Ingin Punya Rumah Sendiri

Bila ternyata ada biayanya, Anda bisa menyusun strategi, agar biaya tersebut sepadan. Misalnya, memakai kartu kredit hanya untuk transaksi-transaksi tertentu. Sedangkan untuk transaksi lain, Anda siapkan uang tunai sendiri, agar lebih hemat dari biaya-biaya.

2. Selisih kurs

Bila Anda bertransaksi dalam dolar di luar negeri memakai kartu kredit dari penerbit Indonesia yang berbasis rupiah, Anda berisiko terkena biaya selisih kurs. Bank penerbit kartu kredit akan mengonversi nilai transaksi dalam dolar tersebut menjadi tagihan dalam mata uang rupiah.

Akan lebih aman, bila Anda menanyakan pada bank penerbit, acuan kurs yang dipakai bila Anda  hendak bertransaksi saat itu. Jangan lupa perhatikan tagihan datang, dan cek lagi kurs yang dipakai oleh bank. Bila kurang wajar angkanya, Anda bisa mengajukan pertanyaan pada bank penerbit.

3. Gunakan mesin transaksi dengan logo sesuai kartu kredit

Bila kartu kredit berlogo VISA, sebaiknya Anda bertransaksi juga di mesin pembayaran seperti electronic data capture (EDC) berlogo VISA. Demikian juga, bila logo kartu kredit Anda adalah Mastercard. Bila logo mesin berbeda dengan kartu  kredit, Anda akan terkena biaya tambahan.

4. Beritahu bank

Sebelum pergi ke luar negeri Anda ada baiknya memberitahu bank, agar dibukakan akses ke negara tujuan kamu. Telepon saja layanan call center, atau phone banking, yang saat ini kebanyakan sudah membuka layanan 24 jam.

Pemberitahuan ini penting, karena bila  tidak, transaksi kartu kredit Anda di luar negeri tidak bisa dikenali oleh sistem pembayaran bank penerbit, sehingga kartu kredit bisa diblokir  oleh bank.

5. Gunakan kartu kredit dari penerbit di Indonesia

Bila Anda memakai kartu kredit yang diterbitkan oleh bank asing yang tidak memiliki cabang di Indonesia, Anda berisiko terkena pajak ganda berupa pajak pertambahan nilai dari transaksi yang terjadi atau berupa pajak penghasilan. Sebaliknya, bila Anda memakai kartu kredit dari bank lokal, atau bank asing yang memiliki kantor cabang di Indonesia, transaksinya sudah termasuk pajak. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya