Alasan Pemerintah Tutup Rapat Keran Impor

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita (tengah)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Shintaloka Pradita Sicca

VIVA.co.id – Pemerintah, melalui Kementerian Perdagangan, menutup rapat-rapat rencana membuka keran impor untuk beberapa komoditas strategis tahun ini. Pasokan beberapa komoditas strategis tahun ini, diklaim mencukupi kebutuhan nasional menjelang bulan puasa yang akan berlangsung pada akhir Mei 2017.

Di Depan Para Pengusaha Ritel, Airlangga Sebut Aturan Impor Bakal Direvisi

“Tidak (ada rencana impor). Sekarang sudah ada, tersedia, dan akan jalan terus,” ujar Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa 25 April 2017.

Sejauh ini, ditegaskan Enggartiasto, stok beras yang berada di Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik, saat ini mencapai dua juta ton, atau setara dengan stok selama delapan bulan ke depan. Sehingga, cadangan tersebut masih relatif aman untuk dua hingga tiga bulan ke depan.

Bea Cukai Beri Izin Pembebasan Bea Masuk Impor Alat Kesehatan

Sementara itu, dari komoditas daging, harga di tingkat pasaran pun diklaim masih terkendali. Apalagi, impor daging kerbau beku asal India, sebanyak 100 ribu ton akan terus masuk ke Indonesia.

Sehingga, pemerintah merasa tidak perlu lagi untuk membuka keran impor untuk berbagai komoditas pangan. “Jadi, semua tidak ada dari pabrik. Semua sudah terima dari distribusi,” kata politikus Partai Nasional Demokrasi itu.

Intip Sederet Ketentuan Barang Kiriman Pekerja Mingran, Tak Lagi Diatur Permendag

Kendati demikian, Enggartiasto menegaskan, komoditas-komoditas seperti beras, daging, minyak goreng, sampai dengan gula, akan tetap diwaspadai jelang lebaran. Pemerintah pun melakukan ancang-ancang, apabila terjadi kenaikan harga yang di luar batas kewajaran di tingkat pedagang.

“Cuma nanti pendistribuannya saja, dan mempercepat pengemasan. Cukup. Pokoknya, lebih dari cukup,” ujar Enggartiasto.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti mengatakan, pasokan daging saat ini masih berada di kisaran 39 ribu ton.

Dalam kurun waktu hingga dua bulan mendatang, badan usaha milik negara itu akan menambah sekitar 10-20 ribu ton daging kerbau. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya