Freeport Dikenai Tarif Bea Keluar Ekspor Konsentrat 5 Persen

Pekerja pabrik pengolahan bijih tambang Freeport di Tembagapura, Papua.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Renne Kawilarang

VIVA.co.id – PT Freeport Indonesia mengaku telah mengantongi persetujuan tarif bea keluar sebesar lima persen dalam melakukan ekspor konsentrat. Padahal, dalam Peraturan Menteri Keuangan atau PMK Nomor 13/PMK.010/2017 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar, diatur bea keluar sesuai dengan progres pembangunan smelter.

Freeport Boss Meets Jokowi to Discuss Mining Contract Extension

Juru Bicara PT Freeport Indonesia, Riza Pratama, mengklaim ketentuan bea keluar lima persen tersebut telah disetujui oleh Kementerian Keuangan atau pun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Lima persen, sudah disetujui oleh Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan," kata Riza saat dikonfirmasi VIVA.co.id, Rabu 26 April 2017.

Rampung Juni 2024, Menteri ESDM: Divestasi Saham Freeport Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak

Menurut aturan PMK Nomor 13/PMK.010/2017, tarif bea keluar ditentukan oleh tingkat kemajuan fisik pembangunan smelter. Adapun tingkat kemajuan pembangunan fisik dengan kategori nol sampai 30 persen dikenakan tarif bea keluar 7,5 persen, lalu 30-50 persen dikenakan lima persen, kemudian, 50-75 persen dikenakan 2,5 persen dan jika lebih dari 75 persen dikenakan nol persen.

Seperti diketahui, Freeport hingga kini belum mencapai pembangunan smelter dengan progres hingga 30 persen atau disebut-sebut masih sekitar 14 persen. Ketika dikonfirmasi, Riza mengklaim pihaknya berkomitmen untuk melakukan pembangunan smelter.

Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapat 61 Persen Saham Freeport Indonesia, Meski Alot Negosiasinya

"Kami sudah punya smelter pertama di Gresik yang beroperasi sejak 1998. Kami berkomitmen untuk membangun smelter yang kedua dengan disertai perpanjangan operasi kami sampai 2041, yang tertuang dalam perjanjian stabilitas investasi," lanjut Riza.

Setelah mengantongi Surat Persetujuan Ekspor dari Kementerian Perdagangan, Freeport pun kini telah mulai melakukan persiapan proses ekspor konsentrat ke luar negeri, yang saat ini dalam proses mengisi muatan atau loading barang.

"Sudah, kami akan segera ekspor, masih ada proses loading," kata Riza. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya