Jokowi: Negara Asia Timur Saingan Utama Indonesia

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • Twitter Presiden Joko Widodo

VIVA.co.id – Bagi Presiden Joko Widodo, kehilangan investor menjadi kerugian tersendiri bagi Indonesia. Apalagi di era globalisasi seperti saat ini, berbagai negara terus berlomba untuk memperbaiki berbagai macam kebijakan untuk menarik para investor.

Menteri LHK: Pembangunan Tak Boleh Terhenti Atas Nama Deforestasi

“Investasi itu sangat dinamis sekarang. Dan investor, selalu membandingkan antara satu negara dengan negara lain,” ujar Jokowi, sapaan akrab Presiden Joko Widodo, Jakarta, Rabu 26 April 2017.

Menurut Presiden, jika Indonesia tidak bisa menarik perhatian para investor, maka tentu investor akan mencari destinasi yang jauh lebih menarik di negara-negara lain. Tak terkecuali, menempatkan dananya di negara-negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand,

Menko Luhut Ingatkan Visi Poros Maritim Dunia Harus Terealisasi

“Kalau dia tidak jadi investasi di Indonesia, bukan berarti tidak jadi investasi. Dia investasi di Vietnam, Thailand, Myanmar yang lebih memberikan kenyamanan,” katanya.

Jokowi mencatat, ada dua kerugian besar yang dialami Indonesia ketika hal itu terjadi. Pertama, Indonesia harus rela kehilangan investasi. Sementara yang kedua, negara tetangga yang selama ini bersaing dengan Indonesia, justru mendapatkan komitmen modal yang akan ditanamkan dari para investor.

Bonus Setara, Ketua NPC Indonesia Apresiasi Presiden dan Menpora

“Ini yang selalu saya sampaikan, karena semua orang sekarang melihat ke Asia Timur. Jadi kepala pemerintahan Asia Timur ini, 'kamu pesaing saya, kamu bukan teman saya,' selalu di otak saya berpikir seperti itu. Di foto saja kelihatan akrab, tapi di otak saya kamu pesaing saya,” katanya.

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi.

Mendag Lutfi Dinobatkan Jadi Pemimpin Terpopuler oleh Warganet

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, dinobatkan sebagai Pemimpin Paling Populer 2021. Penghargaan diberikan oleh PR Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
10 Desember 2021