Minim Sentimen Positif, Rupiah Bergerak Stagnan 

Uang rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Perdagangan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, diharapkan mempertahankan pergerakannya untuk tidak terpeleset ke zona merah. Sebab, sepanjang perdagangan kemarin, ruang gerak rupiah stagnan.

Rupiah Amblas ke Rp 16.270 per Dolar AS Pagi Ini

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, potensi penguatan lanjutan yang terhalangi dengan naiknya dolar Paman Sam, dapat membuat laju rupiah tertahan kenaikannya. 

"Bahkan, bukan tidak mungkin dapat membuat laju rupiah melemah," ujarnya di Jakarta, Kamis 27 April 2017.

Erick Imbau BUMN Beli Dolar AS Besar-besaran, Menko Perekonomian hingga Wamenkeu Bilang Gini 

Reza menjelaskan, mulai berbalik menguatnya laju dolar, seiring pelemahan harga minyak mentah, karena sentimen naiknya cadangan minyak AS, serta imbas sentimen pengajuan proposal reformasi pajak AS, telah menahan potensi kenaikan lanjutan dari rupiah.

"Akibatnya, laju rupiah usai bergerak naik kembali mendatar. Pelaku pasar pun memanfaatkan kondisi tersebut dengan masuk pada dolar," tuturnya.

Rupiah Mulai Menguat ke Level Rp 16.172 per Dolar AS

Menurutnya, meski dari dalam negeri terlihat cukup kondusif dan diharapkan dapat mempertahankan laju penguatan pada rupiah, namun tetap cermati berbagai sentimen yang ada dan waspadai sentimen yang dapat mengubah arah rupiah. 

"Diperkirakan, rupiah akan bergerak dengan kisaran Rp13.310 hingga Rp13.268 per dolar AS," ujarnya. (asp)

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae.

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

OJK menilai bahwa risiko yang dihadapi industri perbankan nasional akibat penguatan dolar Amerika Serikat (AS) beberapa waktu ini masih dapat dimitigasi dengan baik.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024