Negara di Asia Mulai Pulihkan Perekonomian

KPK Periksa Gubernur Bank Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA.co.id – Kemampuan negara-negara di kawasan Asia, dalam menyesuaikan diri dari ketidakpastian politik, serta berbagai kebijakan perekonomian global, membuat ekonomi mereka hari ini semakin membaik.

Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi

Hal itu diutarakan Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, yang menyebut adanya perbaikan struktur ekonomi di negara-negara kawasan Asia, membuat mereka berpotensi memperoleh kembali keyakinan global.

"Sekarang, kawasan Asia telah bangkit dengan pertumbuhan yang sehat dan sektor keuangan yang lebih stabil," kata Agus dalam seminar internasional 'Global Economic Outlook in Asean Perspective, di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat 28 April 2017.

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2021 Capai 3,69 Persen

Ia menjelaskan, dalam beberapa dekade ke belakang, sejumlah krisis finansial yang melanda negara-negara di Asia seperti misalnya Indonesia, Thailand, Korea, menyebabkan terjadinya kontraksi ekonomi yang cukup berpengaruh secara signifikan.

"Hal itu menyebabkan terjadinya depresiasi kurs, pertumbuhan anjlok, dan melonjaknya inflasi yang kian melebar," kata Agus.

BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 Maksimal 5,5 Persen

Dia juga menilai, krisis beberapa dekade lalu yang sempat membuat sektor keuangan tidak stabil dan menyebabkan peningkatan utang pemerintah pada bank, nyatanya juga sampai berdampak ke aspek politik dan sosial yang juga mengalami ketegangan.

Sehingga, sejak saat itu keyakinan konsumen pada perekonomian di kawasan Asia sedikit menghilang, hingga hari ini negara-negara di kawasan Asia tersebut telah berhasil merestrukturisasi perekonomiannya, demi meraih kembali keyakinan global.

"Tapi setelah krisis, negara-negara Asia melakukan program restrukturisasi untuk pemulihan. Ekonomi pun rebound dengan perbaikan. Secara rata-rata pertumbuhan Asia 5,5 persen per tahun dalam 15 tahun terakhir. Lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi global 3,9 persen," kata Agus.

Ia menambahkan, perbaikan perekonomian ini adalah keyakinan, bahwa stabilitas ekonomi membaik dan di negara-negara kawasan Asia juga jauh lebih baik. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya