PLN Bidik Dana Segar Rp10 Triliun dari Penjualan Aset

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Kamojang, Jawa Barat.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Moh. Nadlir

VIVA.co.id – PT Perusahaan Listrik Negara memastikan akan melakukan sekuritisasi aset atau penjualan aset pembangkit pada tahun ini. Ditargetkan, dana yang didapat dari sekuritisasi aset mencapai Rp10 triliun.

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 4,8 Triliun pada 2023, Anjlok 10,5 Persen

Direktur Utama PT PLN, Sofyan Basir mengatakan, sekuritisasi aset dilakukan agar perusahaan dapat menjadikan hasil penjualan aset tersebut untuk dipergunakan untuk membangun infrastruktur di daerah lain.

Aset yang bisa dilakukan sekuritisasi hanyalah aset pembangkit. Sedangkan untuk aset seperti jaringan dan distribusi listrik tidak bisa dilakukan sekuritisasi. 

Laba Vale Indonesia Kuartal III-2023 Turun Jadi US$52,6 Juta, Ini Pemicunya

"Ada aset pembangkit di Suralaya misalnya, dan lain-lain. (Sekuritisasi aset) pembangkitnya banyak sekali saya tidak hafal, totalnya (dana) sedang kita kaji. Tapi kita minta lebih kurang minimal Rp5  triliun atau sampai Rp10 triliun lah (dari sekuritisasi)," kata Sofyan ditemui di sela Outing Media Kementerian BUMN, di Wika Satrian, Bogor, Sabtu, 29 April 2017.  

Sebagaimana diketahui, sekuritisasi aset ditekankan oleh Presiden Joko Widodo dengan tujuan agar aset BUMN dapat dijual kepada pihak swasta.

Penjualan Batu Bara Naik Kuartal III-2023, Bukit Asam Cetak Laba Bersih Rp 3,8 Triliun

Hasil penjualannya akan dilakukan untuk pembangunan infrastruktur di wilayah lain. Selain PLN, PT Jasa Marga Tbk, juga disebut-sebut siap melakukan sekuritisasi aset. "Sekuritisasi dalam tahun ini," ujarnya. 

Selain melakukan sekuritisasi, lanjut Sofyan, pihaknya juga akan melakukan, penerbitan bonds atau obligasi dalam waktu dekat. Obligasi yang akan dilpeas ke publik (Right Issue) tak tanggung-tanggung, angkanya mencapai US$3 miliar dengan tenor 10 tahun.

"Totalnya US$3 miliar. (Bond yang diterbitkan) Satu untuk mengganti (utang) yang jatuh tempo, yang lain untuk transmisi," ujar dia.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya