Karyawan Freeport Mogok Kerja, Menteri Jonan Tak Peduli

Aksi Hari Buruh oleh Pekerja PT Freeport
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA.co.id – Ribuan karyawan PT Freeport Indonesia mengancam akan melakukan mogok kerja jika tuntutannya tak dipenuhi. Salah satu tuntutan karyawan adalah bagaimana rekannya yang telah dirumahkan untuk kembali bekerja usai izin ekspor telah dikeluarkan.  

Freeport Indonesia Setor Rp 3,35 Triliun Bagian Daerah dari Keuntungan Bersih 2023

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, mengaku tak mempedulikan perseteruan antara karyawan dan manajemen Freeport tersebut. Meskipun, operasinya akan berhenti, menurut Jonan, itu merupakan urusan internal mereka. 

"Itu bukan urusan saya. Ya terserah maunya Freeport mau bagaimana," kata Jonan ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu 3 Mei 2017. 

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

Ketika ditanya, apakah pemerintah akan ikut menengahi permasalahan di perusahaan tambang asal Negeri Paman Sam itu, Jonan menegaskan pihaknya tidak akan ikut campur.

"Itu urusan internal mereka," tegas Mantan Menteri Perhubungan tersebut. 

Viral Penampakan Masjid dan Gereja Berada di Kedalaman 1.760 Meter Perut Bumi

Diberitakan sebelumnya, ribuan karyawan PT Freeport Indonesia melakukan mogok kerja selama sebulan sejak tanggal 1 Mei 2017. Mogok itu dilakukan untuk menuntut agar semua pekerja Freeport yang telah dirumahkan sebelumnya, dapat kembali bekerja selama 100 persen setelah izin ekspor diterbitkan.

Ketua Serikat Pekerja Bidang Kimia, Energi dan Pertambangan Cabang Kabupaten Mimika, Aser Gobai, mengatakan bahwa ada sekitar 8.000 pekerja yang siap melakukan mogok kerja. 

"Sudah berlaku sejak 1 Mei 2017 tidak ada aktivitas, saya punya anggota," ujar dia. 

Sementara itu, Juru Bicara PT Freeport Indonesia, Riza Pratama, mengatakan, perihal sikap mogok tersebut, pihak perusahaan tidak menerima, lantaran tidak memiliki dasar hukum.

"Menurut kami mogok mereka itu tidak ada alasan, tidak ada dasarnya," tutur dia. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya