- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat menandatangani kerja sama dengan PT Pertamina untuk rencana pembangunan dan pengelolaan depot pengisian pesawat udara atau depot penyediaan bahan bakar Avtur guna operasional pesawat di Bandar Udara Internasional Jawa Barat, Kertajati.
Perjanjian kerja sama ini ditandatangani oleh Vice President Aviasi, Dani Adrianata yang mewakili Pertamina. Sementara itu, PT BIJB diwakili oleh Direktur Pengembangan Bisnis dan Investasi, Erwin Syahputra dan disaksikan oleh Direktur Pemasaran Pertamina, Muchamad Iskandar serta Direktur Utama PT BIJB, Virda Dimas Ekaputra.
Muchamad Iskandar menuturkan, Pertamina menggelontorkan investasi sekitar US$36 juta atau setara Rp479,6 miliar untuk pembangunan depot pengisian pesawat udara (DPPU) tersebut. Adapun depot pengisian pesawat udara itu berkapasitas sekitar 8-12 ribu kiloliter (KL) untuk bahan bakar Avtur.
"Penandatanganan ini merupakan komitmen Pertamina dan PT BIJB untuk bersama-sama meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa," kata Iskandar di kantor pusat Pertamina, Jakarta Kamis 4 Mei 2017.
Ia menjelaskan, Pertamina akan menerapkan proses pengisian bahan bakar melalui metode hydran system yang akan menggunakan sistem pipa bawah tanah dari DPPU ke parking stand di apron. "Seperti halnya di Bandara Soekarno-Hatta, Ngurah Rai, Kuala Namu, dan Juanda," ujar dia.
Dalam kontrak perjanjian pengelolaan DPPU selama 30 tahun, Pertamina akan menyediakan avtur sekitar 300 KL per hari.
Sementara itu, di tempat yang sama, Virda Dimas Ekaputra mengatakan, perusahaan menyediakan lahan sekitar 1 hektare untuk tangki penyimpanan. Pentingnya hal ini, menurut dia, adalah untuk mendukung pengoperasian Bandara Kertajati yang ditargetkan mulai beroperasi pada Februari 2018.
"Kalau konstruksi bandara itu akan selesai tahun ini, untuk beroperasi kami targetkan bisa Februari 2018," ujarnya.