Jelang Ramadan, Stok Pangan di Sulawesi Selatan Berlimpah

Harga pangan stabil saat Ramadan dan Idulfitri
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Agus Arifin Nu'mang memastikan kebutuhan pangan dan bahan pokok jelang bulan suci Ramadan tetap aman hingga Idul Fitri. Menurutnya, stok pangan berdasarkan data Dinas Perdagangan Sulsel masih stabil hingga lima bulan ke depan. 

Awal Ramadhan, Harga Daging Tembus Rp160 Ribu Per Kg di Pasar Tomang

"Persiapan Ramadan, berdasarkan laporan Dinas Perdagangan itu untuk beras (stok masih mencukupi) 26 bulan, untuk daging 4,8 bulan, ayam lima bulan, jadi kebutuhan untuk Ramadan sampai Lebaran Insya Allah terpenuhi. Rata-rata stok kita siap sampai lima bulan," kata Agus usai inspeksi mendadak di Pasar Tradisional Makassar, Selasa, 16 Mei 2017.

Untuk harga, Agus memastikan hingga saat ini sejumlah komoditi di pasar tradisional masih stabil. Namun, untuk bawang putih, harga di pedagang masih bervariasi. 

Usai Minyak Goreng dan Kedelai, Kini Harga Daging Sapi Merangkak Naik

"Memang ada variasi terutama bawang putih. Di pasar tradisional paling tinggi tadi Rp40 ribu, harga grosirnya Rp38 ribu. Di sini, (toko swalayan) Rp59 ribu tapi memang karena ada pajak, jadi masyarakat kalau mau cari bawang putih belilah di pasar tradisional," ujar Agus. 

Sementara itu, untuk komoditas lainnya seperti gula di pedagang pasar sudah mulai standar sesuai dengan imbauan pemerintah Rp12.500 per kilogram, kemudian minyak goreng kemasan sederhana Rp11 ribu per liter dan harga daging mencapai Rp80 ribu per kilogram.

Meroketnya Harga Pangan Buat Nilai Tukar Petani Desember 2021 Naik

Sementara itu, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto menyatakan pihaknya akan terus melakukan pengawasan. Khususnya untuk membatasi ruang gerak mafia penimbun bahan kebutuhan pokok yang kerap beraksi jelang Ramadan dan Idul Fitri. 

Menurut Wali Kota yang akrab disapa Danny itu, dengan tidak adanya mafia penimbun bahan pokok di pasar, dipastikan harga akan tetap terjaga. Karena, kata dia, pedagang memanfaatkan minimnya pasokan untuk memainkan harga. 

"Setiap tahun kita memang selalu berhati-hati, berjaga-jaga. Khususnya dalam hal rantai pasok, pasar-pasar harus terus dikendalikan. Kita harus lakukan koordinasi dengan semua tingkatan untuk lakukan pengawasan," kata Danny. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya