Investasi Cuma Rp10 Ribu Sudah Bisa Bantu Petani

Beberapa petani yang tergabung dalam Crowde
Sumber :
  • VIVA.co.id/Romys Binekasri

VIVA.co.id – Indonesia dikenal sebagai salah satu negara agraris terbesar di dunia dengan penghasilan dari sektor pertanian sangat melimpah. Namun, kenyataannya, para petani di Indonesia banyak yang miskin.

Investasi Rp 1,6 Triliun, Apple Bakal Bangun Developer Academy di 4 Wilayah RI

Hal ini mendorong salah satu platform investasi Crowde (Crowde.co.id) untuk menjembatani para petani dalam membantu permodalan mereka dengan mempertemukan investor atau masyarakat yang mau memberikan modal kepada para petani.

Menurut Chief Execitive Officer Crowde, Yohanes, sistem peminjaman dari bank di Indonesia saat ini masih sulit diakses oleh para petani. Hal ini menyebabkan lintah darat atau tengkulak dengan mudah mengambil untung yang sangat banyak dari petani.

6 Tips Dasar Bermain Cryptocurrency

Akibatnya, kualitas hidup para petani menurun. Sebab mereka tidak bisa menikmati hasil kerja kerasnya secara utuh lantaran besarnya bunga pinjaman.

Yohanes menjelaskan, investasi yang ditawarkan melalui platform ini, hanya mulai Rp 10 ribu para investor dapat turut membantu para petani mendapatkan modal usaha. Kemudian, keuntungan antara petani dan investor akan dibagi saat hasil panen dengan periode dan ekspektasi keuntungan yang telah ditetapkan.

Investasi di Indonesia, Menperin Ingatkan Apple harus Penuhi Aturan TKDN

"Jadi pembagian keuntungannya pada saat panen. Di sana ada jumlah modal yang dibutuhkan, masa periode misalnya 180 hari. Lalu ekspektasi profit," ujarnya di kawasan Cilandak Jakarta, Rabu, 17 Mei 2017.

Yohanes menekankan, petani yang bergabung dalam platform ini telah terseleksi. Mereka telah memiliki pasar untuk hasil panennya, sehingga para investor tak perlu takut dalam hal pemasaran.

"Mereka sudah punya pasar sendiri, cuma modalnya saja kurang. Sejauh ini enggak ada yang complaint mengenai kerugian karena investor kadang melakukan pengecekan dan pengawasan secara langsung," ujarnya.

Yohanes menambahkan, bagi para petani yang berminat bergabung, wajib bekerja sama dengan koperasi untuk meminimalisir kerugian. "Investor pun harus mengerti dalam berinvestasi ada keuntungan tinggi dan risiko seimbang," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya