Rp691 Triliun Uang Bakal Beredar Selama Ramadan 2017

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Bank Indonesia mengungkapkan, uang tunai yang beredar pada Ramadan hingga Lebaran 2017 akan mencapai puncak tertingginya pada angka Rp691 triliun. Hal ini disebabkan panjangnya jadwal cuti bersama dan libur Lebaran tahun ini.

Peredaran Uang Palsu Senilai Rp15 Triliun Dibongkar Polres Pandeglang

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, mengatakan, penyebab lainnya adalah karena adanya pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan bertepatan dengan tanggal penggajian karyawan.

"Tingginya uang tunai yang beredar karena jumlah hari libur yang cukup banyak dibandingkan 2016. Sekarang sembilan hari, tahun lalu enam hari. Juga karena ini bertepatan dengan hari libur sekolah, serta bertepatan dengan pembayaran gaji dan juga THR PNS," kata Agus di kantornya, Kamis 18 Mei 2017.

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Agus melanjutkan, uang tunai yang dikeluarkan termasuk banyak dibandingkan dengan 2016. Namun, Agus dengan yakin memastikan bahwa uang tunai yang diedarkan pada masa Lebaran 2017 dapat tercukupi.

Sebab, Agus mengatakan, pihaknya telah memprediksi pertumbuhan kenaikan peredaran uang tunai pada tahun ini sama dengan tahun lalu yakni sebesar 14 persen. Di mana, pertumbuhan uang beredar pada tahun ini juga akan naik sebesar 14 persen atau sama dengan kenaikan rata-rata pertumbuhan yang besar selama 10 tahun terakhir. 

BI Fast Payment, Jawaban untuk Kebutuhan Transaksi Murah

"Diperkirakan di tahun 2017 ini rata-rata uang tunai yang beredar juga meningkat sebesar 14 persen atau itu ekuivalen dengan Rp167 triliun dibandingkan tahun lalu, Rp146 triliun," kata Agus. 

Lebih lanjut, Agus mengatakan, pihaknya juga akan menambah titik lokasi penukaran uang tunai yang diselenggarakan oleh BI maupun perbankan. Kenaikan jumlah peredaran uang itu, kata Agus, juga disebabkan oleh tingginya antusias masyarakat terhadap uang baru tahun emisi 2016.

"Ini meningkat juga karena tingginya minat masyarakat pada uang tahun emisi 2016. Tapi kita pastikan kecukupan uang terjaga," ujar dia.  (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya