Anak Usaha VIVA Bagi Dividen Terbesar Sepanjang Sejarah

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT. Visi Media Asia Tbk (VIVA)
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA.co.id – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Intermedia Capital Tbk memutuskan untuk membagikan dividen senilai Rp101 miliar kepada para pemegang saham. Angka tersebut sekitar 15,8 persen dari laba bersih perseroan tahun 2016 yang mencapai Rp543 miliar.

Meriahnya Malam Puncak HUT ANTV, Ayu Ting Ting Ketemu Boy William Hingga Dewi Perssik Dilamar

“Ini dividen terbesar sepanjang sejarah ANTV, karena sebelumnya mungkin (hanya membagikan dividen) sepertiga,” kata Komisaris Utama PT Intermedia Capital Tbk Anindya Novyan Bakrie, saat ditemui di Westin Hotel, Jakarta, Rabu, 24 Mei 2017.

Sepanjang tahun lalu, kinerja keuangan emiten berkode MDIA tersebut terus mengalami kenaikan. Hingga kuartal pertama tahun ini, peningkatan pendapatan mencapai Rp520,3 miliar, atau 46,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sibuk Urus Anaknya yang Baru Lahir, Denny Caknan Akhirnya Tampil On Air

Sementara itu, Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) juga meningkat 52,1 persen menjadi Rp212,8 miliar, dan peningkatan laba bersih mencapai 59,5 persen atau Rp125,8 miliar. Prestasi tersebut tak luput dari topangan stasiun televisi dalam menyajikan konten berkualitas.

Hal tersebut tercermin dengan dominasi ANTV di seluruh segmen, dengan strategi programming yang mengkombinasikan in house production dan konten asing yang memiliki kedekatan budaya dengan Indonesia. Bahkan pada kuartal pertama, pangsa pasar pemirsa ANTV mencapai 15,6 juta.

Kolaborasi HUT ANTV ke-31: Ayu Ting Ting-Bilqis, Happy Asmara-Denny Caknan, Putri Ariani-Alan Walker

“Bahkan pada Januari 2017, ANTV berhasil mencatatkan rekor pangsa pasar pemirsa bulanan tertinggi yakni 17,3 juta,” kata Direktur Utama PT Intermedia Capital Tbk Erick Thohir.

Dalam kesempatan tersebut, perseroan pun menyetujui untuk pemecahan nilai nominal saham atau stock split atas saham perseroan dari semula sebesar Rp100 per saham, menjadi Rp10 per saham atau dengan rasio 1:10. Dengan ini, maka jumlah saham perseroan yang beredar di pasar sekunder akan lebih banyak.

“Kami berharap dengan stock split saham ini didukung oleh kinerja operasional dan keuangan perseroan yang terus meningkat positif, selain akan meningkatkan likuiditas juga akan menjangkau lebih banyak investor,” kata Erick. (ase)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya