Alasan Menhub Batalkan Ganjil-Genap di Mudik 2017

Sosialisasi ganjil genap
Sumber :
  • ANTARA/Rivan Awal Lingga

VIVA.co.id – Wacana penerapan sistem ganjil genap di jalan tol mencuat. Ide ini muncul karena menumpuknya kendaraan roda empat di jalan tol saat musim mudik Lebaran yang selalu menyebabkan macet parah. Hanya saja, usulan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) itu belum dapat dikabulkan oleh pemerintah.

Menguji Efektivitas Perluasan Ganjil Genap

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menegaskan wacana penerapan sistem ganjil genap di jalan tol batal. Hal ini lantaran sosialisasi yang dibutuhkan kurang sehingga penerapannya dikhawatirkan tidak maksimal. 

"Ganjil genap kita putuskan tidak dilakukan. Ini kan rekomendasi MTI, kita sudah bicarakan," kata Budi di kantornya, Jumat, 26 Mei 2017. 

Soal Ganjil Genap, Polda Metro: Setiap Kebijakan Pasti Ada Dampaknya

Alasan kuat batalnya penerapan sistem ini adalah karena persiapan yang kurang dan waktu sosialisasi yang sangat singkat. Sehingga, dikhawatirkan justru malah membuat keresahan di masyarakat. 

"Kan waktu sosialisasinya cuma satu bulan kurang. Biasanya sosialisasi itu harus panjang dan tempat tertentu, kalau ini kan tempatnya luas sekali," jelas dia. 

Catat, Rute Lengkap Ganjil Genap Selama Asian Games 2018

Khawatirnya, ujar Menhub, para pemudik yang merencanakan mudik pada tanggal tertentu menjadi batal dan kecewa. "Jadi tahun ini kita putuskan tidak diberlakukan," kata dia. 

Selain itu, Budi menambahkan, keselamatan dan keamanan lalu lintas angkutan darat akan menjadi prioritas kementerian. Sebab, kecelakaan terbesar selalu didominasi oleh angkutan darat, khususnya pengguna sepeda motor. 

"Saya mengimbau kepada pengendara motor gunakanlah angkutan lain yang sudah tersedia. Bahkan, di Pulau Jawa kita sudah siapkan kendaraan untuk mudik gratis, dengan bus atau kereta api. Motor bisa diangkut sekitar 40 ribu motor," ujar dia. (one)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya